Ani khusus datang ke Kota Bogor untuk melihat dan ikut menyambut kedatangan Raja Salman. Ia bersama teman satu komunitasnya bersepeda dari wilayah Pondok Gede, Jakarta.
"Emang sengaja mau ke Bogor sepedahan untuk melihat kedatangan Raja Salman, kalau bisa ikut menyambut kedatanganya," kata Ani yang sedang memarkirkan sepeda di Balai Kota Bogor.
Menurut Ani, dirinya merasa terpanggil untuk ikut hadir dan menyaksikan kedatangan Raja Arab Saudi tersebut. Karena panggilan bathinnya sama-sama umat Muslim yang ingin memuliakan tamu negara.
"Sudah diniatkan dari awal dikabarkan akan kedatangan Raja Salman ke Indonesia. Ingin ikut menyambut karena ada rasa bangga dan senang, apalagi ini Raja Arab Saudi, kebanggan buat umat Muslim," kata Ibu rumah tangga itu.
Ani dan rekannya harus menempuh perjalanan dengan sepeda dari Jakarta menuju Bogor, selama dua jam. Awalanya ia mengira akan ada larangan masuk ke Kota Bogor karena adanya kunjungan Raja Salman.
"Ternyata tidak ada larangan maupun penyekatan. Kami tetap boleh masuk, dan bisa ikut menyambut kedatangan Raja Salman," katanya.
Haniah binti MP Alam (47) warga Rawa Buaya, Jakarta, juga sengaja datang ke Kota Bogor untuk ikut menyambut kedatangan Raja Salman. Ia datang menggunakan kereta api, berangkat pukul 11.00 WIB dan tiba pukul 14.00 WIB.
"Tadi saya mengajar dulu, setelah selesai jam pelajaran. Baru saja datang ke Bogor," kata Haniah yang beprofesi sebagai guru SMP Al Mukhlisin.
Menurut Haniah, sudah selayaknya warga Indonesia menghormati tamu yang datang ke negaranya dengan memberikan sambutan yanb hangat serta pernuh suka cita.
Ia mengaku mengagumi Raja Salman dibandingkan Raja Arab Saudi sebelumnya. Karena dikenal sebagai figur yang berakhlak kuat, hafiz Alqurqn sejak usia 10 tahun.
"Karena simpatik dengan Raja Salman makanya saya niatkan hadir, untuk ikut menyambut kedatangannya. Nanti juga mau ikut melepas kembali ke Jakarta," kata Haniah.
Menurut rencana, Raja Salman akan kembali ke Jakarta setelah pertemuan di Istana Bogor berakhir. Kepulangan Raja akan dilepas oleh 10 ribu guru se Kota Bogor.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
