Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) belum menerima undangan terkait pemilihan anggota Komisi Atlet Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang akan berlangsung di Gold Coast, Australia, pada Mei.

"Kami belum tahu tentang undangan nominasi anggota komisi pemilihan atlet BWF itu. Sampai saat ini, kami belum menerima informasi itu dari BWF," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto dalam pesan singkat kepada Antara di Jakarta, Kamis.

BWF, lanjut Budiharto, akan mengirimkan undangan kepada asosiasi bulu tangkis di suatu negara jika ada kandidat atlet dari negara itu yang masuk dalam nominasi itu.

Sebelumnya, federasi cabang olahraga yang bermarkas di Kuala Lumpur, Malaysia itu membuka pemilihan anggota komisi atlet untuk menggantikan tiga posisi yang akan kosong pada Mei 2017.

(Baca: BWF kembali buka pemilihan komisi atlet)

Tiga atlet yang akan mengakhiri posisi sebagai anggota komisi atlet pada Mei 2017 adalah Yuhan Tan dari Belgia, Greysia Polii dari Indonesia, dan Hans-Kristian Solberg Vittinghus dari Denmark. Ketiga atlet itu telah terpilih sebagai anggota komisi atlet sejak 2013.

"Kami telah mengundang para atlet di seluruh dunia untuk masuk dalam nominasi jelang pemilihan Komisi Atlet BWF pada Mei 2017. Pemilihan akan berlangsung bersamaan dengan penyelenggaraan Piala Sudirman 2017," demikian keterangan tertulis BWF dalam situs resmi mereka

Tiga atlet baru terpilih itu juga akan bergabung bersama tiga anggota lain yaitu Koen Ridder dari Belanda, Tang Yuanting dari China, dan Shintaro Ikeda dari Jepang.

"Posisi anggota komisi atlet tidak dapat ditempati oleh dua orang atlet dari negara yang sama. Itu berarti nominasi pemilihan anggota baru tidak berasal dari Belanda, China, dan Jepang," demikian sebut BWF.

Selain pemilihan langsung oleh para atlet pada 24 Mei di Gold Coast, para atlet dari seluru dunia juga dapat memilih anggota baru Komisi Atlet BWF melalui surat elektronik pada 26 April hingga 24 Mei.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017