Jakarta (ANTARA News) - Pengelola Bandara International Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero), berkomitmen menerapkan prinsip smart airport atau bandara cerdas termasuk di sisi udara guna meningkatkan efisiensi operasional bandara.

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dalam siaran pers, Kamis, menjelaskan bahwa smart airport diimplementasi melalui digitalisasi pada fasilitas sisi udara antara lain dengan memasang VGDS (Visual Docking Guidance System) di apron Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"VDGS dapat menghemat waktu yang dibutuhkan pesawat dari mendarat hingga merapat di terminal sehingga membuat efisiensi maskapai meningkat dan secara keseluruhan juga diharapkan dapat berdampak pada lebih baiknya on-time-performance," kata Muhammad Awaluddin.

Menurut dia, VDGS dapat memandu pesawat yang baru mendarat untuk dapat secara cepat dan tepat menuju gate atau merapat ke terminal hingga berada di lokasi parkir. VDGS secara otomatis juga dapat mengenali jenis pesawat, maskapai yang mengoperasikan pesawat tersebut, dan kota asal keberangkatan.

Selain itu, VDGS juga akan mendukung keamanan dan keselamatan di sisi udara seiring dengan peningkatan kapasitas runway untuk melayani sebanyak 86 hingga 100 penerbangan per jam.

"Melalui alat ini, lama pesawat parkir juga dapat dihitung secara tepat," jelas Muhammad Awaluddin.

Pemasangan VDGS dalam memandu pergerakan pesawat di apron Terminal 3 ini dapat membantu Soekarno-Hatta menjadi bandara transit yang memiliki lebih banyak rute penerbangan internasional ke berbagai negara.

Dengan demikian, lanjutnya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga bakal semakin besar dan berperan lebih banyak dalam mendukung pertumbuhan pariwisata dan perekonomian nasional.

Sebelumnya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tepatnya di Terminal 3, bersinergi dengan Telkom menghadirkan fasilitas hiburan berupa digital cinema atau bioskop digital menayangkan film-film kelas dunia yang dilengkapi dengan game station.

Bioskop digital bandara yang terletak di keberangkatan domestik Terminal 3 ini berkapasitas 13 kursi eksekutif yang dilengkapi layar lebar dan ruang kedap suara. Di salah satu bagian ruang airport digital cinema juga terdapat private booth bagi pengunjung.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) juga meningkatkan kualitas sistem kelistrikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam rangka memperkuat kualitas demi menjaga dan meningkatkan pelayanan kepada maskapai serta penumpang.

"PLN dan AP II telah menunjukkan sinergi yang baik dalam hal penyediaan pasokan listrik untuk kegiatan kebandarudaraan sejak bandara ini mulai beroperasi pada tahun 1984," kata Muhammad Awaluddin.

Menurut dia, sinergi tersebut juga ditingkatkan dalam hal penyediaan pasokan utama listrik ke gardu induk khusus di bandara, serta JIAC 1, 2, 3, dan 4 yang kemudian berperan sebagai back up.

Dia mengemukakan, salah satu bentuk peningkatan kualitas tersebut adalah dengan membangun gardu induk khusus di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta guna memastikan pasokan listrik ke bandara tetap terjaga.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017