Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani empat kesepakatan kerja sama atau nota kesepahaman dengan perusahaan Arab Saudi dengan total nilai investasi 2,4 miliar dolar AS.

"MoU pada hari ini totalnya kurang lebih hampir 2,4 miliar dolar AS terdiri atas empat kerja sama, salah satunya dengan BUMN kita, Wijaya Karya," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani pada pada acara "Indonesia-Saudi Arabia Business Forum" di Jakarta, Kamis.

Melalui forum bisnis yang mempertemukan pengusaha Indonesia dan Arab Saudi tersebut, nilai investasi yang dijalin antara Indonesia dan negara yang memiliki perekonomian terbesar di Timur Tengah tersebut diharapkan bisa meningkat.

Rosan menjelaskan empat kerja sama yang disepakati meliputi sektor konstruksi perumahan, pembangkit listrik tenaga biomassa, kesehatan dan pariwisata.

Untuk sektor konstruksi perumahan, perusahaan konstruksi milik negara PT Wijaya Karya (Wika) dilibatkan dalam proyek pembangunan 8.000 perumahan di Arab Saudi dengan nilai investasi mencapai dua miliar dolar.

Sementara itu pada sektor energi, pengusaha Saudi akan berinvestasi pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM) "biomass powerplant" dengan nilai sekitar 100 juta dolar. Kerja sama ini melibatkan Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau dengan Alfanar Energy.

Kerja sama ketiga adalah bidang kesehatan yang melibatkan Healtchare Bunda Medik dengan Aloula Medical Care.

Ada pun kerja sama keempat yang disepakati adalah bidang pariwisata, khususnya untuk kunjungan ibadah Haji dan Umroh.

"Mereka mencoba meningkatkan turisme untuk haji dan umroh dengan salah satu perusahaan investasi nomor tiga terbesar di Arab Saudi. Mereka mencoba menyalurkan investasinya melalui haji dan umroh," ungkap Rosan.

Ia menambahkan Indonesia dan Arab Saudi merupakan dua negara yang sama-sama memiliki populasi produktif dengan usia muda serta memiliki dampak besar dan konstribusi di perekonomian global.

Bagi Indonesia, Arab Saudi merupakan salah satu mitra dagang paling potensial di Timur Tengah dengan total nilai perdagangan nonmigas menunjukkan peningkatan yang positif sebesar 3,89 persen per tahun pada 2011 sampai 2015.

Selain itu, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi dalam periode 2011-2015 tercatat mencapai 1,83 miliar dolar per tahun. Di sisi lain, impor no migas Indonesia sebesar 921,23 juta dolar per tahun dengan kurun waktu yang sama.

Investasi Arab Saudi di Indonesia pada 2014 terdiri atas enam proyek dengan nilai 2,9 juta dolar dan pada 2015 terdiri atas 28 proyek dengan nilai 30,4 juta dolar.

"Kami tahu bahwa ada peluang besar bagi Arab Saudi untuk terlibat dalam upaya meningkatkan investasi di Indonesia," kata Rosan.

Pewarta: Mentari DG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017