Jakarta (ANTARA News) - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengatakan akan memindahkan sejumlah narapidana dari lembaga pemasyarakatan (lapas) Jambi ke lapas lain untuk mengurangi kelebihan kapasitas di tempat itu.

"Ya (pemindahan napi) itu barangkali solusinya. Artinya kita lihat dulu, saya sudah katakan siapa yang bisa digeser ke tempat mana, kalau boleh di provinsi (Jambi) dulu, nanti kita lihat suasananya seperti apa. Kalau nanti ada napi-napi berat mungkin bisa kita geser," kata Menkumham Yasonna H Laoly di Kompleks Presiden Jakarta, Kamis.

Pada Rabu (1/3) malam, terjadi kerusuhan dan pembakaran di Lapas Kelas II A Jambi sehingga mengakibatkan tujuh orang luka, termasuk seorang polisi dan empat orang narapidana kabur karena memanfaatkan situasi yang kacau.

Kerusuhan terjadi karena penolakan penghuni lapas terhadap razia narkoba yang dilakukan pada malam hari sehingga para napi melakukan perlawanan. Karena jumlah petugas tidak berimbang maka para napi melakukan pembakaran koperasi lapas, aula, kantin dan blok khusus wanita.

"Ada tiga tuntutan mereka, kesatu (penyediaan) air bersih, kedua memang septic- tank. Bayangkan hanya ada 300, dan isinya lebih dari 1.700. Memang persoalan kita over capacity, mungkin kita akan geser nanti, distribusi kemana yang sudah in craht (berkekuatan hukum tetap) kita geser ke daerah-daerah lain tapi memang tempat-tempat lain juga agak penuh juga, mengalami hal yang sama," ungkap Yasonna.

Dari razia malam itu, ditemukan sekitar 20 yang positif menggunakan narkoba, sedangkan empat orang yang lari sampai saat ini masih dalam pengejaran.

"Sekarang direktur keamanan dan ketertiban (kamtib) pergi ke sana untuk melihat apakah ada kesalahan protap dan lainnya. Ini kan berulang, kemarin sempet ada masalah juga di Jambi, nanti kita evaluasi siapa yang bertanggung jawab, apakah ada kelalaian. Saya akan menunggu laporan Dirkamtib, apakah saya perlu ke sana atau tidak. Tadi Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) mengatakan sudah under control(terkendali), sudah aman dan kalau ada napi yang melakukan pembakaran akan kita teliti," tegas Yasonna.

Napi wanita sejumlah 85 orang telah dievakuasi ke Imigrasi Jambi.

Pewarta: Desca Lidya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017