Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan Indonesia bersedia mengekspor jagung sebanyak tiga juta ton ke Malaysia yang diperkirakan akan terpenuhi dalam tiga tahun mendatang.

"Malaysia siap mengambil jagung dari Indonesia dengan jumlah tiga juta ton. Kalau tiga juta ton kita rancang dari sekarang, mudah-mudahan tiga sampai empat tahun sudah selesai," kata Menteri Amran usai menerima kedatangan Menteri Pertanian Malaysia di Gedung Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat.

Amran mengaku upaya ekspor jagung tersebut akan dilakukan setelah kebutuhan dalam negeri tercukupi.

Ia menjelaskan Indonesia dan Malaysia melalui Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Tani Dato Sri Ahmad Shabery Cheek, menyepakati untuk menanam jagung bersama di wilayah perbatasan, yakni di Entikong, Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia.

Adapun lahan penanaman jagung yang digarap oleh kedua negara yakni Entikong seluas 50 ribu hektare yang bisa dikembangkan menjadi 100 ribu hektare dan Sarawak seluas 60 ribu hektare.

Amran menjelaskan dirinya bersama Menteri Dato berencana melakukan penanaman perdana jagung di Entikong pada pertengahan tahun ini.

Dalam pertemuan bilateral, Menteri Dato Sri Achmad bersama delegasi dari Malaysia, menginginkan agar Indonesia bisa mengekspor bibit jagung.

Sebelumnya, Malaysia harus mengimpor jagung dari Argentina dan Amerika, namun Indonesia dilirik menjadi negara pengimpor karena bisa mencukupi kebutuhan nasional.

"Malaysia hampir 100 persen bergantung pada impor yang diambil dari negara yang sangat jauh. Kami rasakan ini bukan mustahil untuk dibangun sendiri berdasar upaya yang ditunjukkan Indonesia," ungkap Menteri Dato Sri Achmad.

Selain jagung, Indonesia juga menyepakati pemenuhan kebutuhan beras organik dan ternak sapi untuk Malaysia.

(Baca juga: Kementan kenalkan varietas ayam lokal pedaging unggul)

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017