Jakarta (ANTARA News) - Pesohor televisi Oprah Winfrey mempertimbangkan peluangnya untuk maju sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat tahun 2020.

Oprah yang dikenal sebagai ratu media dengan latar belakang dunia hiburan dan minim pengalaman politik akan mempertimbangkan peluang mencalonkan diri sebagai Presiden AS dalam sebuah wawancara "The David Rubenstein Swow: Peer-to-Peer Show" yang disiarkan Televisi Bloomberg.

Rubenstein bertanya apakah Oprah bisa menjadi perempuan pertama yang terpilih menjadi presiden Amerika Serikat.

"Saya tidak pernah menganggap pertanyaan itu sebagai kemungkinan. Saya kemudian berpikir," jawab Oprah kepada Rubenstein.

"Saya berpikir. Oh, astaga, saya tidak punya pengalaman. Saya tidak cukup tahu. Dan sekarang saya kepikiran," lanjut Oprah.

Dalam acara The Late Show, Oprah mengatakan kepada Stephen Colbert, "Tidak pernah. Tidak, itu bukan bagian saya. Tapi, Anda tidak akan pernah tahu."

Oprah kemungkinan akan mendapatkan dukungan produser film Michael Moore yang mengatakan Partai Demokrat memerlukan kandidat yang "disukai."

"Demokrat akan lebih baik jika mereka mencalonkan Oprah (Winfrey) atau Tom Hanks," kata Moore setelah kekalahan Hillary Clinton.

"Mengapa tidak mencalonkan orang yang dicintai? Kami memiliki banyak yang seperti mereka. Partai Republik melakukan hal ini - mengajukan (Ronald) Reagan dan Terminator (Arnold Schwarzenegger) dan orang-orang lainnya," lanjutnya.

"Mengapa kita tidak mendorong seseorang yang dicintai orang-orang Amerika karena menarik, cerdas dan memiliki politik yang baik," pungkas Moore, demikian Huffingtonpost.

Baca juga: (Oprah Winfrey gelar tur di Australia)

Penerjemah: Alviansyah P
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017