Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh mantan presiden Barack Obama menyadap dia Oktober tahun lalu pada babak-babak terakhir kampanye pemilihan presiden. Sayangnya, Trump tidak menunjukkan bukti untuk mendukung tuduhannya itu.

"Betapa rendahnya Presiden Obama menyadap telepon saya saat proses Pemilu yang sangat suci. Ini Nixon/Watergate. Orang jahat (sakit)!," cuit Trump dalam Twitter Sabtu pagi waktu AS atau Sabtu sore WIB.

Baik Obama maupun Gedung Putih yang sekarang dipimpin Trump tidak bersedia menanggapi tudingan Trump itu.

Pada salah satu cuitannya, Trump menyatakan penyadapan itu terjadi di gedung Trump Tower di New York, tetapi tidak ada hal yang bisa disadap.

Pemerintahan Trump tengah mendapatkan tekanan dari FBI dan penyelidikan Kongres mengenai kontak bawahan-bawahannya dalam tim kampanyenya dengan para pejabat Rusia selama masa kampanye.

Obama menerapkan sanksi kepada Rusia dan memerintahkan para diplomat Rusia meninggalkan AS Desember tahun lalu karena tuduhan keterlibatan Rusia dalam peretasan partai politik pada pemilihan presiden AS 8 November.

Anggota DPR Eric Swalwell dari Partai Demokrat yang menjadi anggota Komisi Intelijen DPR menyatakan Trump "tidak kredibel ketika harus membahas Rusia."

Swalwell menganggap remeh tudingan Trump kepada Obama itu.

"Saya kira ini hanya cuitan rutin dia saja. Presiden tidak menyadap siapa pun. Kegiatan ini dilakukan oleh Kejaksaan bekerjasama dengan FBI dan mendapat izin dari hakim," kata dia seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017