Jakarta (ANTARA News) - Tiongkok menargetkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 6,5 persen pada 2017, masih dalam kisaran patokan target pemerintah tahun 2016 antara 6,5 dan tujuh persen.

"Tiongkok akan terus mengejar hasil kinerja ekonomi yang terbaik. Baik kualitas dan efisiensi kinerja ekonomi terus membaik pada tahun lalu. Dan yang terpenting bagaimana menjaga stabilitas pertumbuhan bagi penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan rakyat," kata Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang saat menyampaikan kinerja pemerintah pada pembukaan sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional di Beijing, Minggu.

Dalam laporan kinerja yang diterima media, target tersebut merupakan yang terendah dalam 25 tahun terakhir, bahkan dibandingkan tahun lalu yakni sebesar 6,7 persen.

Laporan itu menambahkan, target tersebut diproyeksikan sesuai prinsip dan realitas situasi ekonomi yang dihadapi Tiongkok saat ini, termasuk untuk mencapai target pembangunan masyarakat yang sejahtera pada 2020.

Pada 2017, Tiongkok menargetkan penciptaan 11 juta lapangan pekerjaan di wilayah perkotaan, atau satu juta lebih banyak dibandingkan dengan 2016.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2016 tercatat 6,7 persen dan menyumbang lebih dari 30 persen dari pertumbuhan global menurut laporan tersebut.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa indeks harga konsumen naik dua persen pada 2016, dan keuntungan industri naik 8,5 persen, membalikkan penurunan tahun sebelumnya sebesar 2,3 persen. Sementara konsumsi energi per unit GDP turun lima persen.

Pada 2017, China akan terus menerapkan kebijakan fiskal proaktif dan kebijakan moneter yang hati-hati untuk menjaga ekonomi tumbuh dalam kisaran yang tepat menurut laporan tersebut.

Sementara rasio defisit terhadap PDB tetap tidak berubah dari tahun lalu, defisit fiskal pemerintah ditetapkan sebesar 2,38 triliun Yuan, atau meningkat 200 miliar Yuan, secara tahunan.

Pemerintah juga akan menerapkan berbagai instrumen kebijakan moneter, menjaga stabilitas dasar dalam likuiditas, mempertahankan suku bunga pasar pada tingkat yang sesuai, dan meningkatkan mekanisme transmisi kebijakan moneter.

Upaya akan dilakukan untuk meningkatkan arus sumber daya keuangan ke ekonomi riil, khususnya dalam mendukung pertanian, pedesaan dan petani, dan usaha kecil dan mikro menurut laporan itu.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017