London (ANTARA News) - Pesinden, asal Inggris Cathy Easburn, yang dengan fasih membawakan tembang bahasa Jawa menghipnotis penonton yang memenuhi ruangan Royal Festival Hall, Southbank Centre, gedung pertunjukan seni terbesar di Eropa, di pusat Kota London.

Easburn diiringan Gamelan Jawa yang dimainkan Komunitas Gamelan Siswa Sukra pimpinan Direktur Oxford Gamelan Society Peter Smith.

Ratusan pengunjung Royal Festival Hall, Southbank Centre menyaksikan pemain gamelan menyajikan musik yang harmonis, menciptakan suasana hangat di tengah hujan gerimis di luar gedung pertunjukan yang terletak di tepi Sungai Thames dan dikunjungi tidak kurang dari 6 juta orang setiap tahunnya

Minister Counsellor Pensosbud KBRI London Thomas Siregar kepada Antara London, Rabu menyebutkan tembang Laler Mengeng, Eman-eman, dan tembang lainnya yang dibawakan dalam acara Tahlilan membawa penonton berimajinasi seolah sedang berada di kekeraton Yogyakarta.

Suasana tenang dan khidmat begitu terasa di seluruh ruangan Royal Festival Hall, Southbank Centre saat Gamelan Jawa dimainkan Komunitas Gamelan Siswa Sukra pimpinan Direktur Oxford Gamelan Society, Peter Smith atau yang akrab disapa dengan mas Parto.

Mas Parto yang menempuh studi di STSI Yogyakarta tahun 1992-1995 dan fasih berbahasa Jawa pada awal acara menerangkan pihaknya mengambil tema "Selamatan" sebagai ajakan kepada khalayak umum di Inggris untuk merayakan kehidupan, kesehatan dan kebahagian dengan merefleksikannya melalui musik gamelan.

Manajer gamelan Southbank Centre, peraih gelar doctor dalam bidang Ethnomusikologi dari City, University of London Dr Sophie Ransby, memainkan rebab mengiringi Sang Pesinden, CathyEasburn.

KBRI London mendukung penyelenggaraan acara "Selamatan" yang digelar Siswa Sukra di Southbank Centre, London sebagai ajang mengenalkan dan mempromosikan kekayaan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat Inggris. Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak publik Inggris yang berkunjung ke Indonesia baik melalui jalur pendidikan maupun sebagai wisatawan.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017