"Banyak lahan pertanian yang terendam banjir pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 disebabkan dangkalnya sungai," kata Herman di Cirebon, Rabu.
Selain pendangkalan sungai yang mengakibatkan banjir, ada juga tanggul sungai yang tidak kuat sehingga ketika hujan tiba tanggul langsung jebol.
Untuk itu, pihaknya menyampaikan kepada Kementerian terkait untuk segera menindaklanjuti dan menormalisasi sungai yang semakin dangkal.
"Banjir ini disebabkan pendangkalan dan tanggul yang tidak kuat, sehingga untuk bisa mempertahankan kedaulatan pangan Kementerian terkait harus menjaga sungai agar tidak lagi merendam lahan pertanian," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan terjadinya bencana alam banjir yang menimpa lahan pertanian, otomatis para petani mengalami kerugian, baik petani bawang, padi, sayuran dan lainnya yang terdampak banjir diakibatkan tanggul jebol dan meluapnya sungai.
"Di awal tahun di beberapa daerah sempat terjadi banjir dan tentunya mengakibatkan para petani gagal panen," katanya.
(KR-KHR/S023)
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
