Washington (ANTARA News) - DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka seperti badak berbulu wol dan jamur liar serta penggunaan obat-obatan berbahan tetumbuhan untuk mengatasi rasa nyeri dan sakit.

Para ilmuwan pada Rabu mengatakan mereka melakukan analisis genetik terhadap plak gigi dari sisa Neanderthal berusia 48.000 tahun asal Spanyol dan sisa Neanderthal berusia 36.000 tahun dari Belgia.

Plak, materi yang terbentuk pada dan di antara gigi, mengandung partikel makanan dan mikroba dari mulut serta saluran pernafasan dan pencernaan.

Di situs Spy Cave, Belgia, yang pada masa itu merupakan lingkungan berbukit dengan padang rumput, diet Neanderthal berbasis daging, meliputi daging badak berbulu wol dan domba liar serta jamur liar.

Sekitar 12.000 tahun sebelumnya, di situs El Sidrón Cave, Spanyol, yang dulu merupakan lingkungan hutan lebat yang sepertinya tidak punya banyak binatang besar, makanan mereka terdiri atas jamur liar, kacang pinus, lumut, dan kulit pohon, tanpa tanda-tanda keberadaan daging dalam menu.

Kedua populasi itu tampaknya hidup dengan gaya berbeda sesuai dengan kondisi lingkungan mereka menurut para peneliti.

Para peneliti menemukan bahwa pria dewasa dari situs di Spanyol punya abses gigi menyakitkan dan parasit usus yang menyebabkan diare parah

DNA pada plak gigi menunjukkan dia mengonsumsi kulit kayu poplar, yang mengandung bahan aktif penawar sakit aspirin, dan antibiotik alami dari cendawan.

"Studi ini benar-benar memberi kita kilasan dari apa yang ada dalam kotak obat Neanderthal," kata ahli paleomikrobiologi Laura Weyrich dari University of Adelaide di Australia, penulis utama dari hasil studi tersebut, yang terbit di jurnal Nature.

Temuan itu menambah pengetahuan yang makin tumbuh tentang Neanderthal, kerabat terdekat dari spesies kita yang sudah punah, Homo Sapiens, dan lebih lanjut menepis gagasan bahwa mereka adalah sepupu manusia yang bodoh.

"Saya jelas yakin riset kami menunjukkan Neanderthal berkemampuan tinggi, cerdas, sepertinya ramah. Kita sudah perlu menulis kembali buku-buku sejarah tentang perilaku 'seperti manusia gua' mereka. Perilaku mereka sangat serupa dengan manusia," kata Weyrich.

Neanderthal yang kuat dan beralis lebar makmur di seluruh Eropa dan Asia dari sekitar 350.000 tahun lalu sampai punah sekitar 35.000 tahun lalu setelah spesies kita, yang pertama muncul di Afrika 200.000 tahun lalu, membangun kawasan tempat tinggal di tempat Neanderthal hidup.

Para ilmuwan mengatakan Neanderthal cerdas, memiliki metode berburu rumit, kemungkinan menggunakan bahasa lisan dan objek simbolis, serta teknik penggunaan api canggih.

Para peneliti juga merekonstruksi genom bakteri mulut berusia 48.000 tahun dari salah satu Neanderthal.

"Ini genom mikrobial tertua yang diketahui saat ini, lebih tua sekitar 43.000 tahun," kata Weyrich sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Penerjemah: Maryati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017