Jambi (ANTARA News) - Sebanyak 15.682 rumah warga di Provinsi Jambi terendam banjir dan dua orang meninggal dunia serta satu orang hilang akibat meluapnya sungai-sungai di daerah tersebut.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Dalmanto di Jambi, Kamis, mengatakan banjir yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Jambi belum surut. Tingginya intensitas hujan membuat banjir semakin meluas.

"Data Kamis, tercatat sudah 15.682 rumah warga yang terendam banjir dengan 50.714 jiwa terdampak banjir, jumlah warga terdampak banjir ini naik dari sehari sebelumnya yang mencapai 48.714 jiwa," kata Dalmanto.

Data ini katanya dirangkum BPBD provinsi dari laporan BPBD kabupaten/kota serta laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) di lapangan.

"Lokasinya ada di delapan kabupaten, masih di 48 kecamatan namun jumlah desanya bertambah dari 170 menjadi 180 desa. Jumlah rumah yang terendam juga naik menjadi 15.682 unit dari 14.488 unit sehari sebelumnya. Dua orang meninggal dan satu hilang," katanya menjelaskan.

Disebutkannya, delapan kabupaten yang terkena banjir itu yakni Sarolangun banjir terjadi di tiga kecamatan (21 desa) dengan rumah terendam sebanyak 1.864 unit, Merangin di sembilan kecamatan (17 desa) rumah terendam sebanyak 1.494 unit, Bungo 14 kecamatan (55 desa) dengan rumah terendam 6.049 unit dan Tebo 7 kecamatan (38 desa) rumah terendam sebanyak 2.561 unit.

Kemudian Kabupaten Batanghari banjir terjadi di tujuh kecamatan (38 desa) dengan rumah terendam sebanyak 3.288 unit, Muarojambi satu kecamatan (1 desa) rumah terendam sebanyak 250 unit, Tanjungjabung Barat enam kecamatan (9 desa) rumah terendam 176 unit dan Kota Jambi satu kecamatan (1 kelurahan) dan banjir baru mengenangi perkarangan warga.

Selain merendam rumah warga, banjir juga masih merendam fasilitas umum. Yakni enam unit fasilitas kesehatan, 48 unit fasilitas pendidikan, 18 fasilitas ibadah, dua kantor, tujuh jembatan dan 10 titik jalan.

Dalmanto menambahkan, meski banjir semakin meluas di wilayah Provinsi Jambi, belum ada warga yang mengungsi atau masih tetap bertahan di rumah mereka masing-masing.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017