Jakarta (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera menyatakan amanah Rapat Koordinasi Nasional tahun 2017 memacu partai tersebut guna menyelaraskan program dengan khidmat, salah satunya dengan fokus membantu wilayah rawan bencana.

"Kami juga memiliki beberapa wilayah yang memiliki pembekalan khusus, seperti wilayah yang rawan bencana," kata Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP PKS Fahmi Alaydroes dalam rilis, Jumat.

Menurut Fahmi Alaydroes, pada tahun 2016 lalu program tersebut sebenarnya sudah dilakukan pada beberapa wilayah sebagai proyek rintisan yang diharapkan bakal diikuti oleh wilayah di sekitarnya.

Program itu, ujar dia, juga merupakan penerapan amanah Rakornas 2017 di bidang kesejahteraan rakyat guna semakin meningkatkan peran khidmat partai tersebut kepada masyarakat.

Fahmi menilai bahwa saat ini masih banyak permasalahan kemanusiaan yang terjadi di tengah masyarakat dan belum terselesaikan dengan baik.

Sebagai salah satu bentuknya, ia mengemukakan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan ke daerah dalam melakukan program-program kemanusiaan kepada masyarakat.

"Kami juga akan membentuk tim Supervisi yang akan melakukan evaluasi dan penilaian kepada wilayah, sehingga kita juga bisa menilai kinerja kita dari tahun ke tahun," ucap Fahmi.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan terjadi 654 bencana selama 2017 hingga sekitar akhir Februari.

"Bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan puting beliung masih terus mengancam hingga musim hujan berakhir," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (27/2).

Dia mengatakan Pusdalops BNPB selama 2017 mencatat 654 bencana itu membuat 61 jiwa meninggal dan hilang, 174 orang luka dan 584.173 jiwa menderita dan mengungsi.

Bencana, kata dia, juga telah menyebabkan 5.534 rumah rusak (1.192 di antaranya rusak berat, 990 rumah rusak sedang, 3.352 rumah rusak ringan) dan 87.234 rumah terendam banjir.

Dia mengatakan bencana juga menyebabkan kerusakan fasilitas publik seperti 108 unit sekolah, 85 unit fasilitas peribadatan dan 12 unit fasilitas kesehatan rusak.

Selama 2017, kata dia, banjir terjadi di 25 provinsi dan 121 kabupaten/kota sedangkan longsor terjadi di 13 provinsi dan 69 kabupaten/kota.

"Diperkirakan kejadian bencana ini masih akan terus bertambah mengingat musim hujan masih akan berlangsung hingga April 2017 mendatang," katanya.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017