Sekarang begini, industri hulu migas itu bisnis yang harga jualnya tidak bisa menentukan sendiri, maka satu-satunya cara ya dengan efisiensi."
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendorong pemerintah daerah agar turut membantu efisiensi regulasi terkait dengan administrasi industri hulu minyak dan gas bumi (migas).

"Kami dorong bahwa SKK Migas harus membantu bahwa semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) bisa efisien, Jadi prosesnya tidak menunggu dua tahun, dokumen itu kalau di tangan saya cepat loh," kata Jonan ketika meninjau Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Jumat.

Lebih lanjut, ia mengatakan, apabila proses di pemerintah daerah cepat, maka daerah tersebut juga akan mendapatkan dana bagi hasil lebih cepat.

Menteri ESDM meminta agar industri hulu migas lebih efisien dalam melaksanakan operasional produksi. "Sekarang begini, industri hulu migas itu bisnis yang harga jualnya tidak bisa menentukan sendiri, maka satu-satunya cara ya dengan efisiensi," katanya.

Ia menjelaskan bahwa penggunaan alat transportasi untuk keperluan operasional harus efisien, selain itu di sisi distribusi juga perlu diminimalisir tingkat pemborosan biaya, dan teknologi harus sering dikembangkan untuk menemukan kemudahan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meninjau lokasi South Procesing Unit (SPU) salah satu lapangan Blok Mahakam di Anggana, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, Jumat.

Dengan menggunakan helikopter, Jonan beserta rombongan langsung mendarat di helipad SPU. Dengan kondisi hujan, Jonan tetap melanjutkan agenda tinjauan menuju ruang kontrol lapangan SPU.

Jonan menyempatkan berdiskusi dengan Total E&P selaku operator pengelola blok Mahakam.

Wilayah Blok Mahakam yang akan dikunjungi meliputi South Processing Unit (SPU), Lapangan Bekapai dan Terminal Gas Senipah. Blok Mahakam merupakan produsen gas terbesar Indonesia yang dilengkapi dengan terminal Liquified Natural Gas (LNG), selain LNG Tangguh, dan LNG Donggi Senoro. Kontribusi gas Blok Mahakam dalam total produksi gas nasional sekitar 20 persen, disusul oleh Proyek Tangguh sekitar 17 persen.

Blok yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Total E&P Indonesie (TEPI) dan Inpex Corporation akan berakhir kontraknya pada 31 Desember 2017. Saat ini blok Mahakam dalam tahap alih kelola dari kontraktor eksisting kepada kontraktor baru yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam.

Kontrak Kerja Sama (KKS) Blok Mahakam telah ditandatangani antara SKK Migas dengan PT Pertamina Hulu Mahakam tanggal 29 Desember 2015 dan akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018. "Proses transisi Blok Mahakam dari Total dan Inpex kepada Pertamina, merupakan contoh alih kelola blok migas yang berjalan cukup mulus. Telah dipersiapkan dengan baik, sehingga keberlangsungan operasi migas tetap terjaga ditengah pergantian operator," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan.

Dalam masa transisi alih kelola blok Mahakam, SKK Migas dan Pertamina Hulu Mahakam telah menandatangani amandemen KKS pada bulan Oktober 2016. Amandemen tersebut menjadi dasar bagi Pertamina untuk dapat berinvestasi lebih awal untuk kegiatan pengeboran blok Mahakam dalam rangka menjaga tingkat produksi migas blok Mahakam.

Pada tahun 2017 rencananya akan dilakukan pengeboran sebanyak enam sumur oleh Total E&P Indonesie dan 19 sumur oleh PT Pertamina Hulu Mahakam.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017