Jakarta (ANTARA News) - Satria Muda (SM) Pertamina mengalami kekalahan perdana dari 10 laga di Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2017 setelah takluk dari JNE Siliwangi Bandung dengan skor 58-53.

Dipantau dari laman resmi IBL, bertanding dalam lanjutan Seri VII di GOR UNY, Yogyakarta, Sabtu, JNE Siliwangi langsung menekan sejak kuarter pertama. Hasilnya, Ferdinand Damanik dan kawan-kawan bisa memimpin di akhir kuarter, 18-10.

Di 10 menit kedua, permainan SM membaik dengan membuat lima poin lebih banyak dari lawannya. Namun itu tidak bisa menolong karena mereka tetap kalah di akhir kuarter, 24-21.

Selepas jeda, JNE bermain dengan apik, membuat 24 poin dan memimpin di kuarter ketiga dengan skor 48-44. Di kuarter pamungkas, SM bermain cukup tajam dengan membuat 19 poin, tetap anak-anak asuh Youbel Sondakh tetap mesti bertekuk lutut dengan skor akhir 58-53.

Kekalahan ini sendiri tidak banyak memengaruhi peringkat SM di klasemen sementara Divisi Merah karena mereka masih bertengger mantap di posisi kedua dengan 19 poin dan masih sangat aman untuk lolos ke playoff.

Sementara bagi JNE, kemenangan itu nyaris tidak berarti apa-apa karena anak-anak asuh Raoul Miguel Hadinoto masih berada di posisi keempat klasemen sementara Divisi Merah dengan 15 poin.

Dari pertandingan itu, Tyreek Jewell menjadi bintang di SM dengan 13 poin, tiga rebound dan satu asisst. Di kubu JNE, Ronald Singleton menorehkan catatan terbaik dengan 18 poin, enam rebound dan enam assist.

Dari pertandingan sebelumnya, Pacific Caesar Surabaya berhasil menaklukkan NSH Jakarta dengan skor 96-85.

Hasil itu membuat peluang Pacific Caesar ke playoff terus terbuka. Sementara bagi NSH, kekalahan tersebut menipiskan jalan mereka ke playoff karena walau saat ini mereka berada di posisi kedua klasemen sementara Divisi Putih dengan poin 18, NSH sudah menjalani 13 pertandingan, dan tinggal menyisakan dua laga.

Pacific Caesar sendiri saat ini berada di peringkat lima klasemen sementara dengan 17 poin, tetapi baru menjalani 11 pertandingan.

Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017