"Tim kami belum lolos dan harus menang saat bermain di putaran berikutnya di Malang," ujar Pelatih Gresik Petro Kimia Li Huanning usai pertandingan, Minggu malam.
Berlangsung di Gelanggang Olahraga Kertajaya, Bunga Mitasari dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan lawan masing-masing dengan skor 25-22, 25-15 dan 25-12.
Menurut Li, anak asuhnya kali ini bermain tidak sesuai harapan dan diakuinya tampil penuh beban karena dibayangi target harus menang jika ingin melangkah ke "final four".
"Ini yang seharusnya tidak boleh. Di lapangan itu tidak boleh memikirkan apapun, termasuk menang atau kalah nanti skor akhirnya. Ke depan, kami akan mengevaluasinya dan bermain lebih lepas," kata pelatih asal Tiongkok tersebut.
Di sisi lain, Jakarta Pertamina Energi yang bermain di kandang sendiri dan disaksikan ratusan pendukungnya mampu bermain tanpa beban dan lebih banyak melakukan smash-smash mematikan.
"Anak-anak di lapangan bermain sesuai instruksi dan ini sesungguhnya yang kami harapkan sebagai bentuk memperkuat mental saat tampil di babak empat besar nantinya," kata pelatih Jakarta Pertamina Energi, Risco Herlambang.
Meski Tri Retno Mutiara dkk sudah memastikan berlaga di babak selanjutnya, kata dia, namun timnya tak akan bermain ala kadarnya, bahkan justru berusaha tampil yang terbaik demi mendapatkan poin maksimal.
"Persaingan di babak empat besar pasti lebih ketat, apalagi jeda bermain yang singkat. Kekuatan tim dan mental akan sangat berpengaruh dan kami siap untuk itu," kata sembari menyampaikan akan merotasi pemainnya di putaran di Malang, 17-19 Maret mendatang.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
