Sydney (ANTARA News) - Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengadakan pembicaraan dengan Elon Musk pada Minggu (12/3) setelah inovator Amerika Serikat (AS) itu menawarkan solusi untuk untuk mengatasi krisis energi yang melanda wilayah selatan dalam seratus hari -- atau memasang teknologi itu secara gratis.

Musk, pengusaha di balik produsen mobil listrik Tesla, menyampaikan janji tersebut dalam menanggapi masalah energi di Australia Selatan yang tahun lalu dilanda pemadaman setelah angin kencang dari badai “yang belum pernah terjadi” menumbangkan menara transmisi.

Dalam balas-membalas cuitan di Twitter dengan salah satu pendiri startup perangkat lunak Australia Atlassian, Mike Cannon-Brookes, Musk mengatakan dia dapat mengatasi masalah negeri dengan battery farm -- peternakan yang menggunakan baterai untuk mengelola peternakan.

"Tesla akan memasang sistem ini dan mengoperasikannya dalam 100 hari sejak kontrak ditandatangani atau Anda akan mendapatkannya secara cuma-cuma. Itu cukup serius bagi Anda?" tulis Musk kepada Cannon-Brookes yang sebelumnya mengatakan dia bisa mendapatkan pembiayaan untuk rencana tersebut.

Percakapan tersebut menarik minat Turnbull yang pada Minggu mengatakan dia sudah berbicara dengan Musk dan "melakukan diskusi mendalam pada hari ini mengenai penyimpanan energi dan perannya dalam memberikan listrik yang terjangkau dan andal."

Perbicangan mereka dikabarkan berlangsung selama hampir satu jam dan bahwa keduanya akan melanjutkan pembicaraan mereka tentang penyimpanan energi selama beberapa bulan ke depan.

Musk adalah pendiri perusahaan pembayaran PayPal, produsen mobil listrik Tesla Motors dan SpaceX, pembuat dan peluncur roket serta pesawat luar angkasa. Dia juga CEO SolarCity, pemasang panel surya yang baru-baru ini dibeli Tesla, demikian dilansir AFP. (mr)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017