Magelang (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri membantu Palestina untuk mengembangkan pariwisata dan mengelola situs-situs bersejarah di negara itu dengan memberikan pelatihan internasional melalui program kerja sama pengembangan kapasitas.

"Palestina diberkati dengan situs-situs budaya bersejarah yang luar biasa. Kegiatan pelatihan seperti ini sangat penting untuk mendukung sektor pariwisata Palestina, khususnya dalam mengembangkan situs-situs arkeologi," kata Duta Besar Indonesia untuk Palestina dan Jordania Teguh Wardoyo di Balai Konservasi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Senin.

Kegiatan pelatihan, "International Training Workshop on Tourism and Antiquities for Palestinians", yang dilaksanakan di Magelang dan Yogyakarta pada 13-24 Maret diikuti oleh empat peserta Indonesia dan 11 peserta dari Palestina yang bekerja di sektor pariwisata, balai konservasi situs bersejarah dan budaya.

Menurut Teguh, pelatihan internasional tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para peserta dalam upaya melakukan restorasi situs-situs purbakala dan bersejarah di Palestina.

Para peserta dari Palestina dalam lokakarya pelatihan itu memperoleh pengetahuan tentang ilmu konservasi, restorasi monumen, manajemen pariwisata, dan pengelolaan situs-situs bersejarah warisan dunia.

"Selama pelatihan ini, saya harap anda dapat belajar sebanyak mungkin yang anda bisa sehingga ketika anda pulang ke Palestina, anda memdapat sesuatu untuk digunakan dalam pekerjaan anda sehari-hari," ujar Teguh.

Pada kesempatan itu, Wakil Duta Besar Palestina untuk Indonesia Taher Ahmad menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah RI atas bantuan pengembangan kapasitas yang terus diberikan Indonesia bagi Palestina.

"Mewakili kedutaan besar dan rakyat Palestina, saya mengucapkan terima kasih untuk dukungan Indonesia kepada Palestina melalui program pembangunan kapasitas ini dan dengan memfasilitasi kegiatan pelatihan ini," kata Taher.

Sejauh ini Pemerintah Indonesia telah memberikan pelatihan untuk sekitar 1.700 warga Palestina melalui 154 program pengembangan kapasitas di berbagai bidang, antara lain pelatihan pariwisata, pertanian, konstruksi, pelatihan penanganan kejahatan dunia bagi personel kepolisian.

Pada 2017, Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri RI berencana melaksanakan 15 program pengembangan kapasitas bagi negara-negara di kawasan Asia, Pasifik, Afrika, Timur Tengah dan Karibia.

Keseluruhan program tersebut merupakan komitmen Pemerintah Indonesia dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan yang bertujuan untuk memajukan kerja sama pembangunan antarnegara berkembang.

Kerja sama Selatan-Selatan adalah istilah yang digunakan oleh para pembuat kebijakan dan akademisi untuk kegiatan pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan antara negara-negara berkembang yang juga dikenal sebagai negara-negara Selatan global.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017