Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Manchester United (MU), Jose Mourinho, mengutarakan pendapatnya terkait kepemimpinan wasit Michael Oliver yang memberikan kartu merah kepada Ander Herrera saat MU disingkirkan Chelsea dari Piala FA.

Mourinho mempertanyakan kartu kuning kedua yang diberikan wasit Oliver kepada Herrera yang menjatuhkan Eden Hazard saat menggiring bola di sisi kiri pertahanan MU.

"Semua orang bisa menganalisis perspektif yang berbeda, semua orang bisa melakukannya dengan cara yang berbeda, tapi saya pikir kita semua menyaksikan pertandingan hingga kartu merah," kata Mourinho dilansir dari laman resmi Manchester United usai pertandingan, Selasa.

"Setelah kartu merah, maka kita dapat membandingkan keputusan dari dua kartu kuning tersebut, dalam hal ini kartu kuning kedua dengan orang yang tidak diberi (kartu). Tapi saya tidak ingin membicarakan ke arah itu," lanjut dia.

Mourinho mengakui timnya gagal lolos ke semifinal bukan karena bermain buruk, melainkan faktor tidak beruntung. Bekas pelatih Chelsea itu juga mengungkit kepemimpinan wasit pada pertandingan sebelumnya yang memberikan penalti.

"Musim ini Michael Oliver adalah wasit dengan potensi yang luar biasa, tapi dengan Manchester United kami sedikit tidak beruntung. Dalam empat pertandingan, (kami menerima) tiga hukuman penalti dan satu kartu merah di awal permainan," keluh Mourinho.

Di sisi lain, Mourinho tidak ingin timnya larut dalam kekecewaan menyusul gagal mempertahankan gelar Piala FA. Mourinho menegaskan timnya bergegas mempersiapkan laga leg kedua Liga Europa melawan Rostov yang akan digelar Kamis lusa.

"Sekali lagi saya tidak bisa mengubah itu, tapi saya bisa mencoba campur tangan dalam pertandingan Kamis (melawan Rostov) yang merupakan pertandingan berikutnya dan sekarang kami harus beristirahat," pungkas Jose Mourinho.

Chelsea akan bertemu Tottenham Hotpur, sementara Arsenal akan menghadapi Manchester City di Wembley pada semifinal Piala FA yang digelar akhir April 2017.


Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017