Kinshasa (ANTARA News) - Dua ahli luar negeri Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diculik di daerah bergolak Kasai di Republik Demokratik Kongo menurut sumber-sumber PBB dan Republik Demokratik Kongo pada Senin (13/3).

"Yang dapat kami katakan saat ini adalah dua anggota Kelompok Ahli kami hilang dan MONUSCO sedang mencari mereka," kata juru bicara PBB Farhan Haq merujuk pada misi penjaga perdamaian PBB di negara Afrika tengah tersebut.

Haq mengatakan salah satu korban adalah warga Amerika Serikat dan satu lainnya warga Swedia-Chile.

"Mereka diculik di jembatan di atas Sungai Moyo dan dibawa ke hutan oleh penyerang tidak dikenal," kata juru bicara pemerintah Republik Demokratik Kongo Lambert Mende kepada kantor berita AFP.

Empat warga Republik Demokratik Kongo -- tiga tukang ojek dan seorang penerjemah -- juga diculik, imbuh dia.

Pernyataan pemerintah mengatakan kelompok itu melakukan perjalanan di daerah Kasai tanpa memberi tahu pihak berwenang setempat.

Seorang penjaga perdamaian Uruguay ditembak dan terluka pada pekan lalu di wilayah yang sama, yang dilanda pemberontakan sejak September.

Pemberontakan meletus setelah pasukan pemerintah pada Agustus menewaskan seorang kepala suku dan pemimpin milisi Kamwina Nsapu yang memberontak terhadap Presiden Joseph Kabila.

Kekerasan sejak saat itu merembet ke provinsi tetangga Kasai-Oriental dan Lomami, mengakibatkan 400 orang tewas.

PBB menempatkan hampir 19.000 tentara di  Republik Demokratik Kongo, misi penjaga perdamaian terbesar dan termahal dari badan dunia itu.

Sekitar 100 dari 19.000 tentara itu baru-baru ini dikirim ke daerah Kasai.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat meminta Dewan Keamanan mengirim 320 polisi PBB tambahan ke negara itu setelah kesepakatan untuk mengakhiri sengketa mengenai pemilihan presiden.

Kelompok ahli yang disebut Group of Experts on the Democratic Republic of Congo terdiri atas enam orang dan bertugas menyampaikan laporan tahunan mengenai situasi negara itu, khususnya mengenai gerakan bersenjata ilegal.(mr)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017