Jakarta (ANTARA News) - Turki menganggap tidak ada perbedaan antara kaum liberal Belanda dan politisi "fasis" anti-imigrasi Geert Wilders, setelah Perdana Menteri Mark Rutte mengalahkan sayap kanan tersebut dalam pemilihan umum, lapor AFP.

"Anda melihat demokrasi sosial dan si fasis Wilders, tak ada bedanya, mereka memiliki mentalitas yang sama," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, yang dikutip dari kantor berita Anadolu, mengacu kepada partai Liberal VVD yang berkuasa memenangkan kursi terbanyak terhadap Wilber dan PVV-nya.

Komentar tersebut dilontarkan menyusul penangguhan hubungan diplomatik Turki dengan Belanda pada Senin.

Sementara itu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dua kali menggambarkan pemerintah Belanda sebagai Nazi pada Sabtu setelah dua menterinya dilarang menghadiri rapat umum,  demikian The Guardian.

Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017