Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Pertamina (Persero) Elia Massa Manik bertekad untuk menguatkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) internal perusahaan agar lebih produktif.

"Pusat perhatian ke depan adalah bagaimana menata SDM, tidak hanya sistem, tapi juga menumbuhkan kondisi SDM yang lebih holistik sehingga bisa bersaing dengan jiwa enterpreneur," kata Elia di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis.

Ia menginginkan SDM Pertamina mampu menghadapi kondisi yang sulit. Dia juga menuntut direksi BUMN ini kompak karena akan dituntut bekerja lebih cepat dan efisien.

Elia menjelaskan saat ini masih mempelajari bisnis Pertamina dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi. "Kalau sebelumnya biasanya adaptasi hingga tiga bulan kan, nah saya harap kali ini bisa lebih cepat dari itu," kata Elia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjuk Elia Massa Manik menjadi Direktur Utama Pertamina menggantikan Dwi Soetjipto yang diberhentikan 3 Februari 2017.

Elia Massa Manik sebelumnya adalah Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III.

Pengangkatan Massa ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No: SK-52/MBU/03/2017 yang diserahkan oleh Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan, Gatot Trihargo, dan disaksikan oleh Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Gatot mengatakan Massa ditunjuk menjadi nakhoda baru Pertamina karena dinilai memiliki kapasitas dan pengalaman melakukan transformasi pada sejumlah perusahaan.

"Elia Massa memiliki latar belakang di sektor energi, perbankan dan agro-industri. Track record-nya membanggakan selama menjadi CEO di sejumlah perusahaan," kata Gatot.

Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan Pertamina membutuhkan orang seperti Massa yang mampu membangun tim kerja yang solid di Pertamina.

"Dengan team work yang solid dan membangun komunikasi dengan komisaris, Elia dan jajaran direksi Pertamina bisa mengeksekusi semua program strategis perusahaan dengan baik," kata Tanri.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017