Denpasar (ANTARA News) - PT PLN (Persero) Distribusi Bali, memprediksi bahwa penggunaan energi listrik bagi konsumen pada hari Suci Nyepi Tahun baru Saka 1939 yang jatuh pada hari Selasa, 28 Maret 2017 akan mengalami penurunan 35-40 persen dibanding hari-hari biasanya.

"Pemakaian listrik pada beban puncak akan menurun tajam dari selama ini rata-rata 860,2 mega watt (MW) menjadi sekitar 531 MW," kata Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Bali I Gusti Ketut Putra di Denpasar, Jumat.

Umat Hindu pada perayaan peralihan tahun baru saka dari 1938 ke tahun 1939 itu melaksanakan "Catur Brata" Penyepian, yakni empat pantangan (larangan) yang wajib dilaksanakan dan dipatuhi.

Keempat larangan tersebut meliputi tidak melakukan kegiatan/bekerja (amati karya), tidak menyalakan api termasuk lampu penerangan (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan) serta tidak mengadakan rekreasi, bersenang-senang atau hura-hura (amati lelanguan).

Baca juga: (Polda Bali siap kerahkan 5.600 personel amankan Nyepi)

Gusti Ketut Putra menambahkan, meskipun demikian pihak PLN tetap menyiagakan petugas selama 24 jam untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gangguan listrik atau hal-hal lain yang tidak diinginkan.

Meskipun terjadi penurunan beban puncak yang cukup besar dari kapasitas energi listrik yang tersedia seluruhnya sebesar 1.305 MW, pihak PLN tidak melakukan pemadaman pusat pembangkit listrik.

"Pemadaman listrik hanya dilakukan untuk lampu penerangan jalan karena jika listrik di rumah tangga dipadamkan tentu bisa merusak alat-alat elektronik," katanya.

Pada Nyepi tahun-tahun sebelumnya, penurunan konsumsi listrik juga tidak jauh berbeda yakni rata-rata 40-50 persen.

Gusti Ketut Putra menjelaskan, jika terjadi gangguan listrik pada Hari Suci Nyepi, petugas PLN yang siaga tersebut akan tetap berkoordinasi dengan pengurus desa adat dan petugas keamanan desa adat (pecalang).

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi ha-hal yang tidak diinginkan sekaligus ikut mendukung umat Hindu dalam melaksanakan Tapa Brata Penyepian.

Jika terjadi gangguan listrik masyarakat diharapkan segera melaporkan ke nomor telepon 0361 123. Peranserta dan dukungan semua pihak sangat diharapkan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ujar Gusti Ketut Putra.

Baca juga: (Umat Hindu rayakan Melasti di Pantai Ngobaran)

Pewarta: Wayan Artaya dan Gembong Ismadi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017