Untuk pencegahan di dalamnya ada deradikalisasi dan kontraradikalisasi, sedangkan penindakan sesuai hukum yang berlaku dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM)."
Jakarta (ANTARA News) - Uni Eropa tertarik sekaligus ingin mengadopsi pola penanggulangan terorisme yang diterapkan di Indonesia, kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius.

"Mereka juga ingin bersinergi lebih kuat lagi dan mengadopsi cara Indonesia untuk diterapkan di Eropa," kata Suhardi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Hal itu terungkap pada pertemuan delegasi BNPT dengan delegasi Kontra-Terorisme Uni Eropa yang dipimpin koordinatornya, Gilles de Kerchove, di markas besar Uni Eropa, Brussel, Belgia, Kamis (16/3).

Pada pertemuan itu, Kepala BNPT didampingi Sestama Mayjen TNI R Gautama Wiranegara, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen Pol Arief Dharmawan, dan Plt Deputi Kerjasama Internasional Brigjen TNI (Mar) Yuniar Ludfi.

Turut juga Direktur Penindakan Brigjen Pol Torik Aryono dan Kasubdit Kerjasama Kawasan Amerika dan Eropa Wandi A Syamsu.

Menurut Suhardi, Kontra-Terorisme Uni Eropa memuji langkah pemerintah Indonesia yang menggabungkan upaya pencegahan dan penindakan dalam menangani teroris lintas negara (foreign terrorist fighters-FTF).

"Untuk pencegahan di dalamnya ada deradikalisasi dan kontraradikalisasi, sedangkan penindakan sesuai hukum yang berlaku dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM)," kata Suhardi.

Suhardi menjelaskan bahwa BNPT menggandeng 27 kementerian dan lembaga serta pemerintah provinsi dalam menjalankan kebijakan nasional, strategi, dan pelaksanaan penanggulangan terorisme.

Ia juga menerangkan peran signifikan organisasi kemasyarakatan (Ormas) seperti NU dan Muhammadiyah dalam membantu BNPT menjalankan program deradikalisasi.

"Kami jelaskan tentang latar belakang terorisme di Indonesia, serta upaya-upaya ISIS menarik pengikutnya, terutama dengan menggunakan media sosial," kata Suhardi.

Menurut dia, terorisme adalah masalah global dan membutuhkan upaya maksimal dan serius untuk menanggulanginya.

"Tak satu pun negara bisa kebal dari ancaman terorisme. Karena itu, selain memperkuat sinergi di dalam negeri, BNPT juga terus menggalang kekuatan internasional dalam memerangi terorisme," katanya.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017