Negara (ANTARA News) - Tengkorak kepala serta tulang tubuh manusia yang tidak diketahui identitasnya ditemukan di semak-semak hutan, Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.

"Kami tidak menemukan identitas apapun pada sosok yang tinggal tulang ini. Kalau ada masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya, silahkan melapor kepada kami," kata Kepala Satuan Resers Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Yusak Agustinus Sooai, Jumat.

Adanya tulang belulang manusia ini, pertama kali diketahui oleh I Kadek Suartama dan Putu Anggita Supra Rendra, warga Dusun Asri, Kelurahan Gilimanuk saat mereka mencari telur semut untuk makanan burung, Kamis (16/3) petang.

Sekitar 50 meter dari jalan utama Denpasar-Gilimanuk, mereka melihat tulang belulang manusia berserakan, sehingga dilaporkan ke Polsek Kawasan Laut Gilimanuk.

Karena sudah gelap, kepolisian memutuskan, pemeriksaan tengkorak manusia tersebut dilakukan Jumat, dengan melibatkan petugas medis dari Puskesmas setempat.

"Kami menemukan baju, tas pinggang, bahkan sikat gigi dan odol, namun tidak ada identitas orang ini," kata Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Komisaris Anak Agung Gede Arka.

Ia mengatakan, di lokasi pihaknya menemukan tas warna hitam merk Neoscat, topi hitam bertuliskan Sharsk, ikat pinggang hitam, tiga sikat gigi yang masih terbungkus, pasta gigi, celana dalam, celana kolor pendek, kaos warna merah yang masih terbungkus plastik, handuk, obat sakit kepala dan masker.

Selain itu, juga ditemukan celana jeans merk Denim warna biru yang diikat bersama baju lengan panjang warna hijau yang diikat pada cabang pohon, sehingga diduga orang ini bunuh diri karena juga ditemukan rambut pada kaos tersebut.

"Kaos itu dibuat simpul seperti ikatan. Tapi kami masih menyelidiki penyebab kematiannya," kata Arka.

Dokter Riadi, dari Puskesmas Gilimanuk yang memeriksa tengkorak misterius ini mengatakan, orang yang meninggal ini berjenis kelamin laki-laki, dan sudah meninggal sekitar empat bulan.

"Usianya di atas 17 tahun. Melihat sudah tidak ada daging yang menempel di tulang, dan beberapa giginya sudah lepas, diperkirakan orang ini sudah meninggal sekitar empat bulan," katanya.

Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017