Bekasi (ANTARA News) - Puluhan warga korban banjir di Perumahan Taman Cikas, Kelurahan Pekayonjaya, Kota Bekasi, Jawa Barat menggelar demonstrasi ke kantor pengembang perumahan, Sabtu sore.

"RW 25 Perumahan Taman Cikas adalah warga yang paling parah terkena banjir, sebab hampir setiap hujan lebat, rumah dan akses jalan kami tergenang," kata seorang warga RT 06 RW 25 Taman Cikas, Firman (38) di Bekasi.

Banjir di kawasan berpopulasi sekitar 450 kepala keluarga itu pada Sabtu (18/3) mencapai ketinggian 30-150 centimeter akibat saluran air yang mengalami pendangkalan dan pompa air tidak berfungsi.

Menurut dia, banjir tersebut menyergap rumah warga sejak pagi hari saat intensitas hujan lebat lebih dari 3 jam.

Kondisi itu diperparah dengan tidak berfungsinya empat pompa penyedot air di lingkungan warga karena bahan bakar tidak disediakan pengembang perumahan.

"Seharusnya banjir ini bisa diatasi kalau ada itikad baik dari pengembang. Tapi nyatanya setiap kali banjir, pengembangnya hilang tidak ada di kantor," katanya.

Warga juga tidak bisa membeli bahan bakar pompa air sebab jalan menuju SPBU sudah tergenang air dan tidak bisa dilintasi kendaraan.

Warga lainnya, Iwan Sukandar (40) memprotes rencana pengembang memperluas unit rumahnya dengan memanfaatkan lahan resapan karena bisa memperparah banjir.

 "Tidak ada blok baru saja kita sudah parah banjirnya, apalagi kalau resapan dikurangi," katanya.

Meski gagal menemui perwakilan pengembang perumahan, warga tetap berupaya untuk mengatasi masalah itu dengan meminta bantuan Pemkot Bekasi untuk mengambil alih lahan pembangunan fasilitas umum perumahan itu.

"Proposalnya sudah disiapkan. Mungkin dengan campur tangan pemerintah daerah, persoalan penanganan banjir bisa efektif," katanya.

Sementara itu, banjir di Kota Bekasi kali ini juga melanda sejumlah permukiman warga lainnya di kawasan Bekasi Selatan seperti Pulo Permata Sari, Pondok Timur Mas, Vila Jakasetia, The Green View.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017