Sleman (ANTARA News) - Seluruh sekolah menengah pertama di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengikuti simulasi terakhir ujian nasional berbasis komputer yang dilaksanakan pada 20-21 Maret 2017.

"Simulasi tahap tiga itu akan menjadi uji coba terakhir UNBK di jenjang SMP," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana, di Sleman, Sabtu.

Menurut dia, UNBK SMP secara serentak akan dilaksanakan pada 2,3,4, dan 8 Mei 2017. Ada 136 SMP di mana 85 SMP menggelar secara mandiri dan sisanya akan menumpang ke SMA/SMK terdekat.

"Sekolah yang UNBK menumpang di sekolah lain, seluruh prosedur yang berlaku sudah dilalui. Bahkan beberapa sekolah sudah mengikuti simulasi tahap kedua yang digelar beberapa waktu lalu," katanya.

Ia mengatakan, penggunaan fasilitas milik SMA/SMK terdekat tersebut dilakukan karena untuk jenjang SMA/SMK sudah menggelar UNBK pada awal April sehingga sarana yang dimiliki bisa dimanfaatkan.

"Di Sleman UNBK 2017 akan diikuti 14.577 siswa yang terdiri dari 6.919 siswa dari 48 SMP Negeri yang menggelar ujian mandiri dan 2.326 siswa dari 28 SMP swasta yang menyelenggarakan ujian mandiri," katanya.

Kemudian 511 siswa dari tiga MTs Negeri pelaksana ujian mandiri dan 696 siswa dari enam MTs swasta pelaksana ujian mandiri.

"Sementara peserta yang menumpang terdiri atas 802 siswa dari tujuh SMP negeri kemudian, 1.020 siswa dari MTs negeri, 1.974 siswa dari SMP swasta dan 329 siswa dari tujuh MTs swasta," katanya.

Kepala SMP Negeri 3 Berbah Sri Handayani mengatakan, di sekolahnya ada 128 peserta ujian yang tersebar di dalam empat rombongan belajar.

"Semuanya akan mengikuti UNBK dan kami akan ikuti simulasi tahap tiga. Pada simulasi tahap kedua kami belum bisa ikut karena infrastrukturnya belum siap," katanya.

Menurut dia, untuk menggelar UNBK, saat ini SMP Negeri 3 Berbah sudah memiliki 40 unit komputer yang siap digunakan untuk menggelar ujian secara mandiri.

"Sesuai jumlah peserta ujian dan keberadaan fasilitas komputer yang dimiliki, proses ujian akan digelar secara bergelombang atau bertahap. Sementara dari ketentuan yang berlaku, setiap sesi ujian harus mensisakan satu hingga dua computer untuk cadangan ketika ada yang mengalami masalah," katanya.

Sri Handayani mengatakan, anak didiknya siap untuk mengikuti UNBK dan semua siswa sudah familiar dengan perangkat komputer.

"Kami yakin para siswa peserta tidak akan mengalami kesulitan ketika harus mengerjakan ujian," katanya.

Pewarta: Victorianus SP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017