London (ANTARA News) - University of The Gambia (UTG) yang menjadi satu-satunya perguruan tinggi negeri di Gambia berkeinginan menjalin kerja sama pendidikan dengan universitas di Indonesia karena tingginya minat mahasiswa negeri itu menempuh studi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Rektor UTG Prof. Dr. Faqir Muhammad Anjum dalam pertemuannya dengan Duta Besar Republik Indonesia di Dakar Mansyur Pangeran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)  Dakar, demikian keterangan Sekretaris Dua Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Dakar Dimas Prihadi kepada ANTARA News, Minggu.

Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya di antara Dubes Mansyur Pangeran dengan Faqir Muhammad Anjum di Kampus UTG yang berada di Kanifing, Gambia, Februari 2017.

Faqir Muhammad Anjum, yang berkebangsaan Pakistan, mengekspresikan keseriusannya untuk menjajaki kerja sama di bidang pendidikan di Indonesia, khususnya untuk program studi pertanian.

Ia pun mengharapkan dapat dituangkan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) di antara UTG dengan universitas di Indonesia, sebagaimana yang sudah dilakukan UTG dengan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM).

UTG, menurut dia, saat ini sangat memerlukan peningkatan kapasitas dan pelatihan dari Indonesia bagi para tenaga pengajarnya, khususnya di bidang pertanian.

Selain itu, ia mengemukakan, UTG juga memerlukan bantuan peralatan riset pertanian karena peralatan riset yang dimiliki UTG hingga kini masih menggunakan teknologi lama.

Selain bidang pertanian, Rektor UTG juga tertarik menjalin kerja sama di bidang rekayasa kelutan dengan perguruan tinggi di Indonesia.

Mansyur Pangeran menyambut baik usulan kerja sama yang diinginkan UTG, dan mengajukan penjajakan dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang memiliki spesialisasi di bidang pertanian.

Sementara itu, ia juga mengusulkan UTG bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang memiliki reputasi di bidang rekayasa kelautan..

Sebagai langkah awal, UTG berencana mengirimkan tiga tenaga pengajarnya ke IPB untuk mengikuti program doktor di bidang hortikultura.

Rektor UTG juga menyampaikan keseriusan  dibentuknya pusat kebudayaan Indonesia di kampus UTG mengingat tingginya minat pelajar Gambia menempuh studi di Indonesia.

Diharapkannya MoU tersebut nantinya dapat mencakup program pertukaran mahasiswa maupun dosen, pelatihan dan riset bersama di berbagai bidang.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017