... Bristol dinyatakan memiliki semua kebudayaan yang Anda inginkan...
London (ANTARA News) - Bristol, kota pelabuhan di barat-daya Inggris, Minggu (19/3), dinobatkan sebagai kota untuk bermukim terbaik di negara kerajaan itu. 

Bristol digambarkan sebagai kota kecil yang membuat orang merasa seperti berada di kota besar.

Kota itu dinobatkan sebagai tempat terbaik untuk hidup oleh harian Sunday Times setelah satu tim meneliti daftar kota lain yang bersaing untuk memperebutkan gelar tersebut.

Satu panduan mengenai "tempat paling baik untuk tinggal", yang disiarkan Minggu, mengatakan, Bristol secara apik terletak di pinggir laut dan memiliki pemandangan yang indah, tapi nyaris tidak terputus dari bagian lain negeri itu.

Dengan begitu, Bristol dinyatakan memiliki semua kebudayaan yang Anda inginkan.

Redaktur Sunday Times, Helen Davies, yang memberi komentar dalam panduan mengenai The Sunday Times Best Places to Live, berkata, "Bristol menghadapi persaingan ketat dari banyak tempat yang cantik untuk tinggal di seluruh Inggris."

"Tapi kota itu layak menjadi pemenang berkat gabungan idelnya mengenai kebudayaan yang luar biasa, sekolah yang mengesankan, ajang kuliner yang bergema, semangat masyarakat dan pembangunan kembali yang menawan. Kami menyimpulkan kota tersebut sebagai keren, berkelas dan sangat kreatif."

Bristol, kata pada juri, berisi semua kebudayaan yang diinginkan oleh rakyat, pilihan pertama buat masyarakat yang tak kenal lelah untuk mencari; itu adalah kota tempat orang yang kreatif tampak berjuang, bekerjasama dan makmur.

Bristol terkenal karena Jembatan Clifton, yang mempesona, dan membentang di atas Sungai Avon di jurang yang dalam, sementara warga lokal menggambarkan kota mereka sebagai keren, berkelas dan kreatif. 

Jembatan yang terkenal di dunia internasional tersebut dibangun pada 1830-an oleh insinyur terkenal Inggris, Isambard Kingdom Brunel.

Bristol berkembang sebagai kota pelabuhan yang sibuk pada Abad Ke-17 berkat perdagangan dengan Amerika. Posisinya di pantai barat Inggris memberinya keuntungan besar dan pada abad Ke-18 kota itu menjadi, bersama dengan Liverpool, salah satu kota besar utama yang terlibat dalam perdagangan budak.

Catatan memperlihatkan sebanyak 500.000 budak Afrika diangkut dengan kapal dari Bristol ke Benua Amerika.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017