Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengatakan perlunya mengaktifkan kembali gerakan nasional reboisasi hutan guna memperbaiki kerusakan lingkungan.

"Dulu kan kita ada sistem Gerhan namanya, gerakan nasional reboisasi hutan dan lahan sekarang kita aktifkan lagi," kata Wapres di Jakarta, Senin.

Wapres mengatakan, sebagai langkah awal gerakan tersebut akan dilakukan di Jawa Barat, dan akan dimulai pada Juni mendatang.

"Sekarang juga sudah mulai perbaikan lingkungan di atas, di hutan-hutan, penanaman kembali, baik dengan cara gerhan maupun dengan cara air seeding. Termasuk juga di Bima. Semua daerah-daerah yang DAS nya yang aliran sungainya rusak itu kita akan perbaiki dengan dana reboisasi," katanya menambahkan.

Lebih lanjut Wapres mengatakan dana reboisasi yang disediakan sekitar Rp4 triliun dan akan terus ditambah, termasuk juga anggaran kehutanan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menjadi "leading sektor" dalam kegiatan tersebut.

"Saya kasih target pokoknya dua tahun banjir di Bandung harus berkurang dengan cara perbaikan lingkungannya," katanya seraya menambahkan sungai-sungai juga harus diperbaiki.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan Pemerintah menyiapkan dana senilai Rp320 miliar yang bersumber dari Dana Cadangan Penanggulangan Bencana untuk program reforestasi atau perbaikan daerah aliran sungai di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat.

Hal tersebut perlu dilakukan mengingat fakta yang ada kejadian bencana alam di Indonesia pada 2016 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sehingga pemerintah sepakat untuk mempercepat proses reforestasi DAS.

Dari total dana yang disiapkan sebesar Rp320 miliar tersebut, sebanyak Rp62,9 miliar akan dialokasikan untuk reforestasi DAS di Nusa Tenggara Barat dan sisanya untuk Jawa Barat. Direncanakan pada April 2017 program tersebut sudah mulai berjalan.

Beberapa cara yang disiapkan oleh pemerintah untuk memperbaiki DAS antara lain adalah mengganti pola tanam pada lereng bukit DAS. Selain itu, reforestasi juga akan dilanjutkan dengan fasilitas pendukung seperti bangunan konservasi tanah dan air.

(D016/R010)

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017