London (ANTARA News) - Arsene Wenger yang belakangan diterpa warta bakal didongkel dari kursi pelatih Arsenal justru mendapat predikat anyar sebagai figur diktator dalam memimpin anak buah.

Wenger berkehendak keras agar anaknya buahnya taat seratus persen dengan apa yang ia katakan. Pelatih Prancis itu ingin agar anak buahnya berkata dan bersikap "yes man", sebagaimana dikatakan oleh mantan striker Chelsea Chris Sutton sebagaimana dikutip dari laman BBC co.uk.

Wenger - yang melatih Arsenal sejak 1996 - menyatakan bakal mengumumkan kelangsungan masa depannya "sesegera mungkin". Ia justru melontarkan pernyataan itu berkaitan dengan kemungkinan bakal memperpanjang kontrak di klub berjuluk the Gunners selama satu musim ke depan.

Baca juga: (Wenger segera umumkan masa depannya di Arsenal)

Hanya saja, sejumlah fans sudah merasa jengah dengan serentetan hasil negatif yang diterima Arsenal selama musim ini.

Kontrak pelatih asal Prancis itu bakal kadaluarsa pada akhir musim ini, meski ada selentingan kabar yang menyebutkan bahwa kontraknya siap diperpanjang selama dua tahun ke depan.

Berbicara dalam program The Monday Night Club, Sutton - pemain yang membawa Blackburn Rovers menjadi juara Liga Inggris pada 1995 - menambahkan, "Ia pribadi yang mementingkan diri sendiri. Saya sendiri terkejut mendengar berita bahwa Steve Bould (asisten Wenger) tidak lagi bersedia membantu dia lantaran jengah dengan keadaan yang terjadi di klub itu sekarang."

Baca juga: (Wenger yakin masa depannya tak tergantung Liga Champions)

"Ia membawa klub itu ke ambang kemunduran. Mereka kini menjadi klub yang semenjana saja," kata Sutton.

Statistik Wenger di Arsenal, main 1.159, meraih 666 kemenangan, 225 kali kalah, dan 268 hasil imbang. Persentase kemenangannya mencapai 57,46 persen, dengan capaian 1.054 kebobolan dan 2.012 gol.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017