Bogor (ANTARA News) - Kapolresta Bogor, Kombes Polisi Ulung Sampurna Jaya, mengimbau para pengemudi ojek "online" di daerah iu untuk menjaga kondusifitas dengan menjaga etika, ketertiban dan tidak mudah terprovokasi dengan isu yang beredar.

"Kepolisian siap untuk mengamankan selama kalian (ojek online) semua menjaga keamanan, semua tergantung dari kita masing-masing. Jangan sampai terpancing dan mudah terprovokasi," ujar Ulung saat menemui ratusan pengendara ojek online wilayah Bogor di Lapangan Kresna, Kota Bogor, Selasa.

Ulung mengatakan, pihaknya menjamin keamanan di wilayah Kota Bogor, sepanjang masyarakat khususnya ojek "online" ikut menjaga ketertiban, etika berkendaraan dan jika berlintasan dengan pengendara angkot tidak terpancing untuk melakukan aksi tertentu.

Baca juga: (21 orang ditangkap pascabentrokan angkot--ojek online)

"Rezeki sudah diatur, jadi mau angkot atau segala macam yang datang jangan mudah terpancing," katanya.

Menurut dia, situasi saat ini antara ojek "online" dan sopir angkot mudah terpancing dan terprovokasi. Gampaung tersulut sehingga cepat terjadi kericuhan. Pengendara ojek "online" diminta untuk membudayakan diri agar tidak mudah diprovokasi.

Ia mengatakan, warga yang mudah terprovokasi dapat mengganggu stabilitas dan keamanan di Kota Bogor, hanya dengan di adu domba. Oleh karena itu, para ojek online yang sedang bersebrangan dengan pengemudi angkot agar menjaga diri untuk tidak mudah diadudomba.

Ulung yang baru bertugas sebagai Kapolresta Bogor Kota menyebutkan, pihaknya mendukung rencana Pemerintah Kota Bogor dalam mengatasi persoalan antara transportasi konvensional dengan transportasi "online" dengan adanya pengaturan dan tidak menambah jumlah ojek "online" lagi.

Baca juga: (Polisi tetapkan tersangka pascabentrokan pengemudi angkot vs ojek daring)

"Kalau semakin bertambah, yang bersaing itu antaronline. Kalau sekarang bersaing dengan angkot, nanti akan bersaing lagi sesama online. Jadi, jangan sampai ada penambahan lagi sehingga persoalan tidak semakin meluas," katanya.

Ratusan pengemudi ojek "online" di wilayah Bogor melakukan mediasi dan pertemuan dengan Muspida Kota Bogor yang dipimpin Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, Kepala Bagian Operasi Kompol Tri Suhartanto, Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Inf Dodi Suhadiman, Kepala DLLAJ Rakhmawati dan Wakil DPRD Kota Bogor Fraksi PKS, Adjat Sudrajat.

Pengemudi ojek "online" meminta klarifikasi terkait pemberitaan adanya pembekuan operasional ojek "online" seperti yang diberitakan sejumlah media elektronik. Mereka ingin memastikan keamanan beraktivitas dalam mencari nafkah.

Kisruh antara pengendara transportasi "online" dan pengemudi transportasi konvesional berlangsung selama dua hari ditandai dengan mogok operasi sejumlah sopir angkot terutama di wilayah Kabupaten Bogor dan perbatasan Kota Bogor.

Akibat situasi tersebut, warga terlantar sulit mendapatkan moda transportasi, terutama di wilayah perbatasan. Hingga hari ini, aksi stop operasi juga dilakukan sejumlah sopir angkot di Kota Bogor.

Pemkot Bogor mengerahkan sejumlah truk Satpol PP dibantu truk dari Kodim 0606 dan Polresta Bogor Kota berkeliling mengakomodir warga terutama pekerja dan pelajar yang sulit mendapatkan angkutan.

Baca juga: (Fine Indonesia ramaikan bisnis transportasi online)

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017