Jakarta (ANTARA News) - Pasukan Irak mendapat pijakan kuat di Mosul untuk berada di atas angin terhadap ISIS dan menggelarkan para petembak jitu di Kota Tua di Mosul barat yang menjadi benteng pertahanan terakhir ISIS, untuk melumpuhkan para militan ISIS di sana.

Pasukan Irak melancarkan operasi besar-besaran menduduki kembali Mosul barat yang berpenduduk lebih padat ketimbang Mosul timur yang sudah dikuasai Irak, sejak 19 Februari dan sudah merebut kembali beberapa wilayah di Mosul barat.

Kini pasukan kementerian dalam negeri Irak bertempur melawan ISIS di Kota Tua di mana ratusan ribu warga sipil masih terperangkap di sana, sedangkan pasukan elite Dinas Kontra Terorisme CTS jauh merangsek ke dalam wilayah barat kota Mosul itu.

Panglima Operasi Gabungan Irak mengumumkan bahwa CTS telah merebut kawasan Al-Risala dan Shaqaq Nablus di barat kota Mosul.

Di Kota Tua, lusinan sniper disebarkan di puncak-puncak gedung untuk melumpuhkan militan-militan ISIS sehingga memuluskan pergerakan pasukan Irak ke jantung pertahanan ISIS di Masjid Al-Nuri.

Di masjid itulah pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi memproklamasikan khilafahnya dan sekaligus menyeru kaum muslim untuk menaatinya.

Operasi merebut Mosul barat telah membuat 180.000 orang meninggalkan rumah mereka. 111.000 di antara mereka mengungsi di kamp-kamp terdekat dan pusat-pusat penampungan, sedangkan yang lainnya mengungsi ke sanak famili mereka di luar kota Mosul.

ISIS tadinya menguasai banyak wilayah Irak bagian utara dan barat sejak 2014, namun operasi militer Irak di bawah dukungan serangan udara koalisi pimpinan AS telah membuat kelompok militan itu kehilangan banyak daerah kekuasaannya.

Pasukan Irak melancarkan operasi merebut kembali Mosul pada Oktober tahun silam dengan telah menduduki sepenuhnya bagian timur kota itu sebelum bergerak ke bagian barat kota yang berpenduduk lebih padat namun berluas wilayah lebih sempit, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017