Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Rusia membahas masalah keamanan siber dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Jakarta, Rabu.

Pertemuan bilateral itu antara lain dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia Wiranto, Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia O.V. Khramov, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin.

"Kita sudah sering menjalin kerja sama di bidang keamanan, terutama masalah anti-teror dan bagaimana memotong jalur pendanaan terorisme. Tetapi ada hal baru yang kita bicarakan dengan Rusia, yakni masalah keamanan siber," kata Wiranto.

Baca juga: (Menkominfo luncurkan program mencetak SDM keamanan siber)

Meski Indonesia sudah punya kebijakan nasional tentang informasi dan keamanan siber dan membentuk Badan Siber Nasional, ia menjelaskan, pertukaran ilmu dengan Rusia, yang sudah memiliki Prinsip Dasar Kebijakan Negara di Bidang Keamanan Informasi Internasional, penting untuk mendukung upaya keamanan di Tanah Air.

"Saat ini infrastruktur yang ada memang belum ideal, dana masih terbatas, dan kesadaran mengenai keamanan masih perlu ditingkatkan, tapi Indonesia akan banyak menimba pengalaman dengan negara-negara lain mengenai masalah keamanan siber dan ini penting sekali," jelasnya.

Sebelum dengan Rusia, ia mengatakan, Indonesia sudah membahas masalah keamanan siber dengan Australia, India, serta Singapura.

Mantan Panglima TNI itu menjelaskan, pencurian data rahasia atau informasi sensitif bisa menjadi ancaman serius bagi negara, karenanya keamanan siber sangat penting.

Baca juga: (Indonesia dorong keamanan siber pada RPM Asia-Pasifik)

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017