Sangat penting menciptakan tata kelola universitas yang baik mulai dari masalah transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan berkeadilan."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pengelolaan perguruan tinggi harus menerapkan "good governance" atau tata kelola yang baik.

"Sangat penting menciptakan tata kelola universitas yang baik mulai dari masalah transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan berkeadilan," ujar Menristekdikti usai melantik tiga rektor perguruan tinggi negeri, dua direktur politeknik dan tiga koordinator Kopertis di Jakarta, Rabu.

Para pejabat negara yang dilantik yakni Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Periode 2017-2021, Prof Sutrisna Wibawa MPd, Rektor Institut Seni Indonesia (Denpasar) Periode 2017-2021, Prof Dr I Gede Arya Sugiartha Skar MHum, Rektor Universitas Borneo Tarakan Periode 2017-2021, Prof Dr Drs Adri PattonMSi, Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan Periode 2017-2021 Dr Ir Darmawan MP, Koordinator Kopertis Wilayah IV, Prof Dr Uman Suherman MPd, Koordinator Kopertis Wilayah XII, Dr Muhammad Bugis SE MSi, Korordinator Kopertis Wilayah XIV, Dr Suriel Samuel Mofu, SE MEd MPhill.

Baca juga: (Menristekdikti: kelas jauh diprioritaskan untuk putra daerah)

"Jangan sampai dalam pengelolaan lembaga ini, tata kelola ditinggalkan, jangan sampai transparansi tidak dijalankan. Karena melalui tata kelola yang baik akan memberikan contoh bagi masyarakat dan publik," tambah dia.

Ia menambahkan tugas dari para pimpinan baru tersebut adalah melaksanakan tugas kementerian, maka harus senantiasa berkoordinasi dengan kementerian melalui direktorat jenderal terkait.

"Untuk itu tidak boleh berjalan tanpa ada koordinasi, karena tanpa koordinasi itu artinya pertanda menghindari pengelolaan yang baik," imbuh dia.

Pada kesempatan yang sama Menristekdikti juga mengucapkan terimakasih kepada para rektor dan direktur serta koordinator kopertis yang telah menjabat sebelumnya atas jasa dan kinerja yang selama ini mereka berikan bagi negara.

Baca juga: (Menristekdikti : dosen Politeknik tak perlu S2)

Pewarta: Indriani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017