Jakarta (ANTARA News) - Manajer JKT48 Jiro Inao dilaporkan meninggal dunia. Pria Jepang itu diduga bunuh diri. Dia ditemukan gantung diri di kamar mandi di kediamannya Tangerang Selatan, Selasa (21/3).

Lalu, apakah beban kerja seorang manajer artis sangat berat? Ketua umum Ikatan Manajer Artis Indonesia (Imarindo) yang juga manajer artis, Nanda Persada, membenarkan adanya beban target dalam profesi tersebut.

"Biasanya artis punya ekspektasi, berharap karir berkembang, pendapatan tinggi, banyak pekerjaan," kata dia kepada ANTARA News melalui telepon, Rabu.

Menurut manajer Ayu Dewi, Nycta Gina dan Feni Rose itu seorang manajer artis harus memiliki chemistry dengan artisnya. Pasalnya mereka berkomunikasi hampir setiap hari yang berpotensi menimbulkan perbedaan pendapat dan persepsi.

"Seperti orang pacaran. Perlu kecocokan karakter," ujar Nanda.

(Baca juga: Manajer JKT48 meninggal, penggemar berduka)

Selain pekerjaan, pengembangan karir si artis juga menjadi hal yang dapat memicu konflik. Terlebih, artis sering kali membebankan ekspektasi tersebut kepada si manajer.

Sedangkan, menurut Nanda, industri hiburan selalu bergerak dinamis. "Contohnya, maping industri musik di slot tv selalu berkurang, impact-nya enggak banyak show di tv," kata dia.

Sementara, industri non-musik, seperti host presenter tv side-back, yang menyebabkan slot lebih sinetron lebih banyak di tv. Hal ini berimbas pada host dan presenter.

Demikian pula dengan industri hiburan yang telah bergerak ke arah digital yang membuat off air semakin kompetitif.

"Hal ini memicu stress, artis juga stress," kata Nanda.

Untuk mengatasi hal tersebut, Nanda selalu membiasakan berdiskusi dengan para artis termasuk soal rating televisi dan lain-lain.

"Rating tv lagi sekian, mereka lagi cenderung ke sinetron. Artis supaya mengerti juga maping industri, jangan hanya nuntut, tapi berdiskusinya dengan pendekatan sesuai karakternya," ujar Nanda.

Terkait kasus bunuh diri yang dilakukan manajer JKT48, Nanda menduga hal itu disebabkan karena beban pekerjaan.

"Setahu saya itu perusahaan, ada policy-nya, biasanya ada target tertentu," ujar dia.

Imarindo sendiri menjadi asosiasi bagi para manajer artis. "Multi-genre, sinetron, film, membawahi 600-an artis," kata Nanda

Adanya perkumpulan tersebut, menurut salah satu anggotanya, Ciria Sani, merupakan salah satu tempat untuk menghilangkan stress.

"Kami saling berbagi informasi tentang PH atau EO misalnya. Kalau ada masalah juga bantu mediasi," ujar Ciria.

Manajer Ayushita dan Marcel Chandrawinata itu mengaku selalu berdiskusi dengan artis-artisnya saat hendak menerima pekerjaan.

"Biar sama-sama happy. Ngobrol impact kerjaan, enggak maksa kalau anaknya enggak suka. Masalah jadwal, pintar-pintar mengatur saja," kata Ciria.

(Baca juga: Kenangan eks JKT48 terhadap Jiro Inao)

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017