Ada kerusakan ringan di sejumlah ruangan gedung. Ditandai retak-retak pada tembok
Mataram (ANTARA News) - Gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter yang mengguncang Bali dan Nusa Tenggara Barat pada pukul 07,26 WITA, telah menyebabkan kerusakan ringan di sejumlah ruangan di Gedung DPRD Provinsi NTB.

Sekretaris DPRD NTB H Mahdi Muhammad di Mataram, Rabu, membenarkan terjadinya kerusakan akibat gempa yang terjadi pada pukul 07,26 WITA itu.

"Ada kerusakan ringan di sejumlah ruangan gedung. Ditandai retak-retak pada tembok," kata Mahdi.

Ia mengakui, saat terjadi gempa, dirinya masih berada di rumah dan belum berangkat ke kantor. Ia baru mengetahui sejumlah ruangan mengalami keretakan setelah sampai di kantor.

"Kalaupun ada rusak tidak pada struktur bangunan. Tetapi pada dinding, rekatan semen yang rusak," terangnya.

Meski terjadi kerusakan pada sejumlah ruangan di gedung DPRD itu, ia enggan melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB.

"Tidak perlu kita lapor ke BPBD, karena kerusakan ini masih bisa kita tangani sendiri. Toh juga kerusakannya ringan," ucapnya.

Kendati demikian, Mahdi mengatakan masih menginventarisir ruang-ruang mana yang mengalami kerusakan, agar dapat segera diperbaiki.

Mahdi juga menegaskan bahwa kerusakan tersebut tidak ada kaitan dengan buruknya kualitas pengerjaan gedung yang dibangun dengan biaya Rp18 miliar dan baru akhir Desember 2016. "Kalau kualitas gedung, belum bisa kita simpulkan, karena untuk mengujinya harus melalui tes laboratorium terlebih dahulu," katanya.

(Baca: Gempa di Bali tak berpotensi tsunami)

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017