Sorong (ANTARA News) - Masyarakat Kampung Yensawai, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, membentuk sanggar tari tradisional untuk menghibur wisatawan asing yang berkunjung di kampung tersebut.

"Penari sanggar yang diberi nama Sparta tersebut sebagian besar adalah anak-anak sekolah berusia 10 hingga 18 tahun," kata pendiri Sanggar Sparta Oskar Arwakon di Sorong, Rabu.

Dia mengatakan, sanggar sparta tersebut baru dua bulan dibentuk dengan tujuan menghibur setiap wisatawan terutama wisatawan asing yang berkunjung menikmati keindahan alam Kampung wisata itu.

Menurut Oskar, sebelumnya sanggar tara sparta adalah salah satu grup musik tradisional yang menghibur setiap tamu yang berkunjung di Kampung Yensawai.

"Namun satu ketiga ada kunjungan kapal wisatawan dan mereka menyarankan atau memberi masukan kepada kami agar tidak hanya grup musik tradisional saja, tetapi juga harus ada tari-tarian adat," ujarnya.

Karena saran itu, kata Oskar, dia berinisiatif membentuk sanggar sparta dan melatih anak-anak muda Kampung Yensawai untuk menari tarian adat agar dapat menghibur setiap tamu yang berkunjung.

Ia menyampaikan, sanggar tari sparta ini memberikan penghasilan bagi masyarakat setempat tentang anak-anak muda penari karena wisatawan yang menikmati tarian mereka membayar.

"Inilah upaya masyarakat lokal untuk meningkatkan pariwisata selain menjaga dan melestarikan keindahan alam yang Tuhan berikan bagi Raja Ampat," ungkapnya.

(KR-EBK/H005)

Pewarta: Ernes B Kakisina
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017