Sentimen eksternal itu kembali membuka peluang rupiah untuk terapresiasi terhadap dolar AS
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat sebesar 29 poin menjadi Rp13.300, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.329 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis mengatakan mayoritas kurs di kawasan Asia yang mengalami penguatan terhadap dolar AS berdampak positif bagi mata uang rupiah.

"Sentimen eksternal itu kembali membuka peluang rupiah untuk terapresiasi terhadap dolar AS," katanya.

Ia menambahkan terapresiasinya rupiah juga seiring dengan fundamental ekonomi Indonesia yang semakin membaik dan kuat sehingga kepercayaan investor, terutama asing masih menempatkan dananya di dalam negeri.

"Ekonomi yang baik telah mendorong aliran dana investor asing ke dalam negeri membesar terutama ke pasar surat utang. Volume beli pada pasar obligasi cukup positif," katanya.

Ia menambahkan Bank Indonesia yang selalu berada di pasar dalam rangka menjaga fluktuasi kurs sesuai dengan fundamentalnya juga turut mempengaruhi laju mata uang domestik.

Analis Monex Investindo Futures Putu Agus menambahkan bahwa indeks dolar AS terus menurun akibat proyeksi laju kenaikan suku bunga AS yang lebih rendah dari ekspektasi pasar.

Kendati demikian, menurut dia, penguatan mata uang domestik relatif terbatas, potensi adanya aksi short covering oleh sebagian pelaku pasar dapat mendorong dolar AS mengalami apresiasi.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.332 dibandingkan hari sebelumnya (Rabu, 22/3) Rp13.335 per dolar AS. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017