Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendorong digalakkannya kebersihan dan kenyamanan toilet umum sebagai kebutuhan masyarakat yang selama ini terabaikan.

"Toilet umum yang ramah lingkungan adalah kebutuhan yang selama ini diabaikan," kata Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono saat memberi sambutan pada konferensi tentang sanitasi dan toilet umum Asia Tenggara (South East Asia Toilet /SEAT Conference) serta Clean and Laundry Expo 2017 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Kamis.

Kedatangan KLHK disebutkan dalam siaran pers SEAT Conference sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye "Toilet Umum yang Bersih, Aman dan Bermartabat untuk Manfaat Pariwisata" yang dilakukan oleh Asosiasi Toilet Indonesia.

Isu toilet umum yang ramah lingkungan adalah salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) termasuk bagaimana memastikan akses air bersih dan sanitasi bagi semua orang secara berkelanjutan, kata Sekjen yang membacakan sambutan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.

Karena itu KLHK berharap agar SEAT Conference dapat menjadi wadah komunikasi bagi para peserta yang datang dari berbagai kota di Kalimantan, Jawa, Bali, dan Lombok untuk belajar bersama mengenai cara menyediakan sanitasi yang sehat dan ramah lingkungan.

Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Pariwisata, Oneng Setya Harini, menyatakan toilet umum yang layak masih menjadi isu yang dibahas, karena itu pihaknya sangat menghargai kerja sama dengan Asosiasi Toilet Indonesia.

"Bila dikerjakan bersama-sama, maka pekerjaan besar ini akan menjadi lebih mudah dan cepat diselesaikan untuk mendukung pencapaian target kunjungan 275 wisatawan domestik dan 20 juta wisatawan asing di tahun 2019," katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso, mengatakan toilet mencerminkan budaya dan kondisi ekonomi suatu bangsa, karena itu pihaknya secara konsisten berkomunikasi dengan berbagai kementerian untuk mengampanyekan penyediaan dan pemeliharaan toilet umum yang layak dan ramah lingkungan.

"Kami tahu bahwa ini bukanlah proses yang mudah, perlu waktu dua dekade untuk membangun karakter bangsa yang bersih dan dapat menghargai toiletnya," katanya.

(D009/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017