Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan Sungai Cikijing yang selama ini menjadi salah satu faktor penyebab banjir di sekitar pabrik PT Kahatex, Rancaekek, Kabupaten Bandung, akan segera dinormalisasi.

"Langkah ini sebagai upaya jangka pendek dan jangka panjang dalam menangani banjir yang sering menggenangi jalan depan pabrik Kahatex tersebut," kata Ahmad Heryawan dalam siaran pers, Jumat.

Gubernur yang akrab disapa Aher ini menuturkan langkah yang dilakukan untuk normalisasi diantaranya saat ini tengah dilakukan pembongkaran bangunan penutup Sungai Cikijing di kawasan Kahatex.

"Termasuk yang sudah direncanakan untuk pembongkaran yaitu bangunan awal penutup atau gorong-gorong yang menghalangi arus Sungai Cikijing, sehingga menyebabkan air sungai mengalir ke badan jalan," kata dia.

Ia mengatakan nantinya setelah pembongkaran selesai akan dibuat jembatan yang lebih tinggi sehingga tidak akan menghalangi aliran air Sungai Cikijing.

"Pengerjaan ditargetkan mulai dilakukan April ini dengan waktu pengerjaan tiga minggu," kata dia.

Menurut dia, langkah lain yang dilakukan yaitu mengefektifkan kerja operator pompa air dan ketika banjir datang air dipompa oleh BBWS Citarum kemudian dialirkan kembali ke Sungai Cikijing. Nanti para operator tersebut akan berjaga di sekitar Kahatex selama 24 jam, sehingga akan ada antisipasi apabila banjir akan datang

"Ketika banjir itu kan ada operator yang memompa air dikembalikan ke Sungai Cikijing. Ini juga akan segera kita tangani dengan baik supaya tidak ada jarak antara kejadian dengan pengelolaan pompa," kata dia.

"Maka kita akan membuat sebuah kerjasama dimana para petugas BBWS yang ahli mengoperasikan pompa itu nginep dan berkantor di Kahatex," lanjut Aher.

Selain itu, lanjut dia, langkah normalisasi lainnya dengan melakukan pengerukan dan pelebaran badan sungai. Untuk sementara, dasar Sungai Cikijing akan dikeruk hingga kedalaman 1,5 meter.

"Nanti akan dilakukan juga pengerukan lebih dalam dan pelebaran badan sungai sekaligus untuk lebih memperlancar aliran sungai," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWS Citarum Suwarno mengatakan, pihaknya akan menggali dasar sungai yang ada saat ini dari arah hulu dan hilir Sungai Cikijing.

Namun, kata di, BBWS Citarum sendiri belum bisa melakukan pelebaran badan sungai sesuai dengan design karena harus membebaskan lahan terlebih dahulu.

"Jadi dalam minggu ini dari balai itu akan mengerjakan penggalian Sungai Cikijing dari jembatan ke arah hulu (Kahatex) kurang lebih 250 meter, ke arah hilir kurang lebih 500 meter. Tapi nanti kalau ke arah hilir kurang, kita akan perpanjang lagi. Jadi kita akan menggali di badan sungai yang ada," kata Suwarno.

Ia menuturkan sesuai dengan rencana design bangunan, pelebaran badan sungai akan dilakukan hingga hampir 24 meter ditambah akses jalan di kiri-kanan sungai sepanjang tiga meter.

Sementara pengerukan akan dilakukan hingga kedalaman empat meter. Untuk merealisasikan hal tersebut BBWS Citarum mesti membebaskan lahan dengan anggaran mencapai sekitar Rp98 Miliar.

General Manajer Kahatex Luddy mengaku pihaknya kini sedang menunggu rekomendasi teknik untuk membongkar seluruh bangunan pentutup Sungai Cikijing. Dia berharap April ini bisa segera dikerjakan.

Selain itu, Luddy menambahkan pihak Kahatex juga ikut berperan dalam normalisasi Sungai Cikijing ini dalam hal pengerukan dan pemompaan Sungai Cikijing.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017