Mungkin 20 tahun lagi Esemka sudah bagus, sudah bisa bikin bulletproof (antipeluru), kenapa tidak? Bisa saja. Tapi sekarang saya rasa belum
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menanggapi sindiran mengenai mobil Esemka dari Solo, Jawa Tengah, menyusul insiden mogoknya mobil kepresidenan Jokowi beberapa kali.

"Kalau Esemka, kamu saja yang naik. Jangan kita suruh Presiden naik," katanya diselingi tawa saat menjawab pertanyaan wartawan dalam acara Coffee Morning di Jakarta, Jumat.

Menurut Luhut, pihak yang mengusulkan penggunaan Esemka untuk jadi mobil kepresidenan harus memikirkan banyak hal. Pasalnya, ia menilai kualitas mobil yang mengangkat nama Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo itu masih belum memenuhi spesifikasi mobil kepresidenan.

Mantan Menko Polhukam itu menuturkan ada standar spesifikasi yang harus dipenuhi kendaraan untuk menjadi mobil kepresidenan.

Standar tersebut bahkan berlaku universal di beberapa negara karena intinya harus bisa mengamankan kepala negara dari bahaya di titik tertentu.

Baca juga: (Izin produksi mobil Esemka rampung di Kemenperin)

"Mungkin 20 tahun lagi Esemka sudah bagus, sudah bisa bikin bulletproof (antipeluru), kenapa tidak? Bisa saja. Tapi sekarang saya rasa belum," katanya.

Sebelumnya Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala menjelaskan mobil RI-1 sempat mogok saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Kalimantan Barat (Kalbar) karena faktor umur kendaraan.

Mobil dinas Presiden sempat mogok setelah Presiden dan rombongan meresmikan 8 Mobile Power Plant (MPP) di Desa Jungkat, Kabupaten Mempawah, Sabtu (18/3) siang.

Mobil yang digunakan saat itu Mercedes Benz S-600 keluaran tahun 2007 yang dibawa dari Jakarta dan sudah mengalami empat kali mogok, yaitu dua kali di Jawa Tengah, di Magetan Jawa Timur dan terakhir di Kalbar saat menuju Bandara Supadio, Pontianak.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan Presiden Jokowi lebih baik menggunakan mobil Esemka yang dahulu pernah dipopulerkan saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Ia menilai mobil kepresidenan tidak seharusnya mogok, apalagi hingga empat kali.

Baca juga: (Ini pesan Kemenperin untuk pengembangan mobil Esemka)

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017