New York (ANTARA News) - Perusahaan mobil Amerika Serikat Ford mengatakan labanya di kuartal pertama akan jauh berbeda dari perkiraan analis, saat penjualan mobil di AS dan China diproyeksikan turun pada 2017. 

Ford, produsen mobil terbesar kedua setelah General Motors di AS, memproyeksikan laba yang disesuaikan di kuartal pertama sekitar 30 sampai 35 sen per saham, jauh berbeda dari 45 sen yang diperkirakan oleh analis.

Namun Ford mempertahankan perkiraan laba setahun penuhnya sebesar 1,64 dolar Amerika (sekitar Rp21.860) per saham, menurut presentasi yang disampaikan oleh kepala pejabat keuangan Bob Shanks.

Perusahaan tersebut memperkirakan bahwa penjualan mobil global akan tumbuh 1,8 persen menjadi 92,9 juta pada 2017.

Namun, penjualan di AS diperkirakan akan menurun 1,1 persen menjadi 17,7 juta kendaraan setelah lonjakan selama beberapa tahun, meski kondisi ekonomi yang “solid” di AS.

Penjualan di Tiongkok tampaknya turun 1,0 persen menjadi 27,5 juta unit tahun ini, ungkap Ford, seperti dilansir dari AFP.

(Baca juga: Ford produksi SUV Lincoln di China mulai 2019)
Penerjemah: Try Reza Essra
Copyright © ANTARA 2017