Jakarta (ANTARA News) - Polisi Inggris mengatakan telah menangkap dua orang untuk ditindak lebih lanjut terkait penyelidikan serangan yang terjadi di depan Gedung Parlemen London.

Kepala petugas anti-terorisme, Mark Rowley, mengatakan bahwa saat ini polisi telah menahan sembilan orang setelah terjadinya serangan pada Rabu (23/3) yang menewaskan lima orang, termasuk si penyerang, tersebut.

Polisi mengatakan bahwa orang di balik serangan itu adalah Khalid Masood, seorang muslim kelahiran Inggris, yang memiliki sejumlah nama alias, dan mereka tengah mencari tahu apakah orang lain yang mengarahkannya untuk melakukan tindakan tersebut.

(Baca juga: Penyerang london diketahui bernama Khalid Masood berusia 52 tahun)

"Penyelidikan kami berfokus pada motivasinya, tindakannya dan rekan-rekannya," kata Rowley, dilansir dari Reuters.

"Sementara masih belum ada bukti ancaman lebih lanjut, Anda akan mengerti keinginan kami adalah untuk mengetahui apakah dua benar-benar bertindak sendirian, mungkin terinspirasi oleh propaganda terorisme atau didorong, didukung atau diarahkan oleh orang lain," sambung dia.

Rowley mengatakan polisi telah menetapkan dua orang yang diduga kuat terlibat dalam serangan tersebut, satu orang di West Midlands dan satunya lagi di bagian barat laut Inggris.

"Kami sekarang memiliki sembilan orang dalam tahanan, dan seorang wanita telah dibebaskan dengan jaminan," ujar dia.

Rowley mengatakan penyerang, yang menabrakkan diri ke pejalan kaki saat melaju di Westminster Bridge sebelum akhirnya menusuk seorang polisi bersenjata, telah melukai sedikitnya 50 orang. Dua masih dalam kondisi kritis, dan satu orang dianggap memiliki cedera yang mengancam jiwa, demikian Reuters.

(Baca juga: Serangan London, tujuh orang ditangkap)

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017