Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan peci adalah simbol nasionalisme terkait foto dirinya yang menggunakan kopiah pada surat suara di putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

"Jadi ini adalah simbol dari nasionalisme, inilah sebetulnya yang dipopulerkan Bung Karno," kata Djarot di kawasan Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Terkait Djarot memakai peci pada surat suara putaran kedua pilkada, dia mengatakan tidak ada niat untuk meniru pasangan nomor urut 3 calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang telah terlebih dulu menggunakan kopiah pada surat suara putaran pertama Pilkada DKI 2017.

"Ingat loh saya itu dikenal dengan juru kuncinya makam bung Karno di Blitar 10 tahun dan semua tahu, dan Bung Karno yang memopulerkan pakai kopiah kalau orang Jawa Timur namanya kopiah kalau sini bilangnya peci," tuturnya.

Mantan Wali Kota Blitar itu tidak peduli jika dikatakan meniru gaya pasangan calon nomor urut 3. Meskipun pada putaran pertama Pilkada DKI 2017, Djarot tidak menggunakan peci pada foto surat suara.

"Nyaman saja, nyaman pakai peci dan saya teringat terinspirasi ketika ziarah ke makam orang tua dan makam Bung Karno," ujarnya.

Dia menuturkan dirinya juga pernah memakai peci pada saat Pilkada 2005 di Blitar, Jawa Timur.

"Tidak apa-apa saya niru Bung Karno tidak apa-apa, niru Bung Karno katanya dipuji ya terima kasih, dipuji dikritik juga terima kasih," ujarnya.

(Baca juga: Anies Baswedan belajar ramah dari kakeknya)

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017