Kendari (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti mengatakan 68 persen ikan tuna di Indonesia bertelur di Laut Banda.

"Karena itu, kami menolak permintaan nelayan Kendari, Sulawesi Tenggara untuk melaut atau mencari ikan di Laut Banda. Saya minta maaf, permintaan nelayan dimanapun yang ingin mencari ikan di Laut Banda pasti saya tolak dan larang," kata Susi di Kendari, saat menanggapi permintaan warga pada dialog bersama nelayan, Jumat.

Ia mengaku, pihaknya melarang keras dilakukannya penangkapan ikan di perairan Laut Banda oleh siapapun meskipun itu nelayan di Maluku.

Larangan tersebut kata Susi, tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 4/Permen-KP/2015 tentang Larangan Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara Indonesia.

"Kenapa kami larang, karena Laut Banda itu adalah tempat 68 persen ikan tuna bertelur. Jadi seluruh tuna yang ada di dunia dan Indonesia, termasuk cakalang 68 persennya itu bertelur di Laut Banda," katanya.

Dikatakan, jika nelayan memaksa untuk menangkap ikan di Laut Banda maka bibit ikan tuna yang ada di sana akan tertangkap juga.

"Sehingga para nelayan tidak akan lagi mendapatkan ikan tuna dan cakalang yang besar di atas satu kilo karena induknya ikut ditangkap oleh nelayan sehingga stok habis," katanya.

Pewarta: Suparman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017