Nusa Penida (ANTARA News) - Seorang meninggal dunia dan enam orang lainnya mengalami luka-luka akibat tabrakan dua sampan (perahu) yang sedang mengangkut kebutuhan bahan pangan di perairan Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali, yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung.

"Korban yang meninggal adalah seorang wanita Ni Nengah Sarwi (55) yang bekerja sebagai pedagang asal Desa Kutampi Kaler, Nusa Penida," kata Kapolsek Nusa Penida Kompol I Ketut Suastika, Sabtu.

Sedangkan enam orang yang mengalami luka-kula terdiri atas Ni Ketut Sipi (59), Ni Ketut Sanita (18), Ni Kadek Suwastini (21), Ni Wayan Retin (65), Unik Erawati (19) dan Ni Wayan Wati (54).

Musibah tabrakan tersebut terjadi di perairan antara Pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan antara sampan ukuran kecil dengan sampan besar mengangkut kebutuhanbahan pangan pada Jumat siang (24/3).

Sanpan kecil dinakodai oleh I Nyoman Nata, (32), asal Banjar Penida Desa Sakti dengan Jukung Sri Merta Sari yang dinakodai oleh I Wayan Lyasniarya, dengan anak buah kapal I Kt Suneta (58) dan kemudi Jukung I Wayan Munel (60) asal Banjar Kaja Desa Lembongan.

Sampan kecil yang mengangkut 13 penumpang berangkat dari arah Jembatan Kuning menuju Toyapakeh, sedangkan Jukung Sri Merta Sari datang dari arah Kusamba menuju Jembatan Kuning.

Setibanya di laut Teluk Bias Munjul Ceningan kapten Sampan kecil tidak melihat ada jukung dari arah yang berlawanan karena tertutup keranjang kemudian penumpang yang ada di sampan kecil teriak dan kapten sampan kecil berdiri melihat dari depan sekitar lima meter ada jukung Sri Merta Sari lalu Kapten sampan kecil banting stir ke kiri.

Tabrakan tidak bisa dihindari sampan kecil tersebut tenggelam bersama penumpangnya. Berkat bantuan masyarakat Ceningan seluruh korban di dua sampan tersebut 12 orang berhasil diselamatkan dan satu orang lagi meninggal dunia.

Enam dari 12 orang yang berhasil diselamatkan yang mengalami luka-luka itu dievakuasi ke Puskesmas Nusa Penida III di Jungutbatu untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Pewarta: Dewa Sentana dan Gembong Ismadi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017