Jakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Pengarah Kepanitiaan Asian Game yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla, bersikeras Asian Games 2018 mempertandingkan 36 cabang olahraga sebagaimana Asian Games 2014.

"Kami putuskan 36 cabang olahraga. Cabang Olimpiade otomatis wajib. Kami akan mengurangi cabang olahraga yang besar biaya penyelenggaraannya tapi kurang menghasilkan medali bagi kita," kata JK selepas rapat terbatas koordinasi penyelenggaraan Asian Games XVIII di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Jakarta, Sabtu.

Rapat koordinasi itu juga diikuti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono, dan Jajaran Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018.

JK mengatakan cabang-cabang olahraga Olimpiade tidak dapat dihapus dalam Asian Games 2018 karena amanat Komite Olimpiade Internasional (IOC).

"Sebagai perbandingan, cabang olahraga dalam Olimpiade Rio 2016 itu ada 28 cabang. Olimpiade itu bukan persoalan jumlah cabang tapi kualitas penyelenggaraannya," kata JK.

Dia menegaskan Asian Games harus mengacu kepada efisiensi biaya penyelenggaraan sesuai dengan amanat Dewan Olimpiade Asia (OCA) agar negara-negara lain juga dapat menjadi tuan rumah.

Rapat koordinasi penyelenggaraan Asian Games XVIII itu membahas evaluasi kesiapan fisik dan pembinaan atlet Indonesia, kesiapan penyelenggaraan untuk peserta yang mencapai sembilan hingga 10 ribu atlet, serta penyediaan sarana pendukung seperti teknologi informatika.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menawarkan 38 hingga 39 cabang kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai Ketua Tim Pengarah Kepanitiaan Asian Games.

"Jumlah cabang olahraga sebanyak 38 hingga 39 itu merupakan pilihan lain selain jumlah yang telah ditetapkan Wakil Presiden sebanyak 37 cabang olahraga," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto pada Jumat (24/3).

Gatot menjelaskan tawaran sejumlah itu adalah dari pertimbangan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) berkaitan dengan potensi medali bagi kontingen tuan rumah.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017