Saya berharap, seluruh rumah sakit tetap siaga dan memberi layanan optimal bagi masyarakat yang membutuhkan. Kalau sampai ada yang tak tertolong, kita ikut berdosa."
Badung (ANTARA News) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Mangusada, Kabupaten Badung, untuk memastikan kesiapan sarana pelayanan kesehatan tersebut menjelang Hari Suci Nyepi yang jatuh pada 28 Maret 2017.

"Saya berharap, seluruh rumah sakit tetap siaga dan memberi layanan optimal bagi masyarakat yang membutuhkan. Kalau sampai ada yang tak tertolong, kita ikut berdosa," kata Pastika di sela-sela sidak tersebut, di Badung, Minggu.

Menurut dia, selain antisipasi kedatangan pasien saat Hari Raya Nyepi, kesiagaan tenaga medis pada malam Pengerupukan (sehari sebelum Nyepi) juga harus ditingkatkan.

Pastika diterima oleh Direktur RSUD Mangusada dr I Nyoman Gunarta dalam kesempatan itu juga menanyakan kondisi 62 Warga Banjar Tambaksari dan Banjar Muncan Desa Kapal, Kabupaten Badung yang mengalami keracunan makanan dan sempat dirawat di RS tersebut pada Sabtu (25/3) malam.

Dia mengapresiasi kesigapan RSUD Mangusada sehingga masalah tersebut dapat tertangani dengan cepat.

Di sela-sela kunjungannya, dia sempat menemui I Made Sudana (75), salah seorang korban keracunan yang masih menjalani perawatan. Terkait dengan kasus keracunan massal ini, dia mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati mengkonsumsi makanan. Apalagi suasana hari raya, harus hati-hati makan," ujarnya.

Di sisi lain, mantan Kapolda Bali itu juga menyinggung tentang pentingnya keberadaan dokter senior pada proses triage pasien di Unit Gawat Darurat.

"Kalau di luar negeri, yang ditugaskan pada triage pasien di UGD itu adalah dokter senior dan berpengalaman. Karena dia yang bertugas mengarahkan dan menentukan kelanjutan penanganan pasien yang baru masuk di UGD," kata Pastika.

Sementara itu, Direktur RSUD Mangusada dr Gunarta memaparkan skenario yang sudah dirancang dalam memberi pelayanan mulai malam Pengerupukan hingga pelaksanaan Hari Raya Nyepi. "Kami menyiagakan 34 unit layanan dengan dukungan 194 personel," ucapnya.

Secara kebetulan, skenario pelayanan Nyepi itu secara tidak langsung sudah diuji coba dalam penanganan kasus keracunan makanan yang menimpa 62 warga Kapal. Dari 62 korban yang masuk rumah sakit, 61 orang langsung diperbolehkan pulang dan 1 orang harus menjalani rawat inap.

Sejalan dengan harapan Gubernur Bali, pihaknya berkomitmen untuk memberi layanan optimal pada Hari Nyepi.

Selain kesiapan menghadapi Hari Nyepi, Gunarta juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana penunjang kesehatan agar nantinya RS ini bisa naik menjadi Tipe A.

Pastika dalam kesempatan itu juga didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra. Sehari sebelumnya, Pastika juga melakukan sidak ke RSUD Sanjiwani, Gianyar.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017